Jam Praktik Sosial Harus Ditambahkan di Setiap Sekolah

Dewasa ini banyak anak-anak remaja negeri kita yang menjadi sorotan di televisi maupun di media sosial, kebanyakan berita bercerita tentang kehebohan para remaja memainkan aplikasi hiburan seperti ti*tok. Selain itu, terjadinya degradasi kualitas cita-cita anak bangsa, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk bercita-cita menjadi driver ojek online, youtuber, dan selebgram, hal ini menandakan bahwa sosok yang diidolakan oleh anak remaja adalah sosok yang sering mereka lihat. 

Anak-anak zaman sekarang sudah tidak banyak yang mau bercita-cita jadi polisi, pemadam kebakaran, dan guru. Mungkin sekarang adalah zamannya teknologi canggih, dimana generasi yang lahir di zaman ini disebut dengan generasi millennial. Anak-anak pada generasi millennial sekarang ini sudah mahir dalam menggunakan teknologi canggih seperti smartphone, bagi mereka smartphone sudah menjadi bagian dari hidup mereka yang tak terpisahkan, mulai dari bermain game, mengerjakan tugas, bahkan dalam urusan mencari teman. 

Penggunaan smartphone yang massive dikalangan remaja khususnya anak-anak harus menjadi perhatian khusus bagi orangtua, karena penggunaan teknologi yang canggih haruslah diimbangi dengan kebijakan penggunanya. 

Apabila anak-anak tersebut menggunakan teknologi secanggih smartphone tanpa diawasi orangtua, ditakutkan anak-anak tersebut menjadi apatis terhadap lingkungannya, seperti yang kita tahu, di zaman sekarang, anak-anak sudah malas untuk ikut acara-acara di lingkungan mereka seperti kerja bakti, kebanyakan dari mereka lebih memilih berinteraksi dengan smartphone mereka dan bermain tongpo tongpo. Selain peran orangtua, peran sekolah tidak kalah penting dalam menciptakan insan-insan unggul yang menjadi kebanggan negara Indonesia kelak. 

Sekolah seharusnya tidak hanya menanamkan materi-materi yang eksak saja kepada murid, tetapi juga anak-anak harus ditanamkan sifat peduli lingkungan dengan cara memberikan waktu khusus untuk anak-anak berkerjasama untuk membantu masyarakat sekitar lingkungan sekolah dalam hal kebersihan, keamanan, dan lain sebagainya. 

Waktu khusus yang diajukan tersebut dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi, wadah berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan sesama murid, serta waktu penanaman sifat peduli lingkungan. Anak-anak tersebut dapat melihat bahwa di lingkungan mereka masih banyak warga yang memiliki masalah baik lingkungan maupun masalah pribadi, diharapkan dengan adanya penambahan jam praktek sosial di setiap sekolah dapat meningkatkan kepedulian para remaja terhadap lingkungan sekitar dan meningkatkan kualitas cita-cita mereka.