Mohon tunggu...
Lily
Lily Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - kebetulan lahir dari rahim perempuan sebagai seorang perempuan

membenamkan diri dalam kata-kata adalah caraku melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan yang terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat di Kotak Suratmu

5 Maret 2021   23:54 Diperbarui: 6 Maret 2021   00:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://pin.it/2dsPUWr

selamat malam, Tuan. ada surat bertandang ke kotak suratmu. ambillah waktu tuk melihatnya sejenak. bukan dari siapa-siapa, hanya dari perempuanmu yang sedang merajuk. merengek dan merangkak sendiri menuju lidah api yang membabi buta. tenggelam dalam entah. hingga nalar tidak bekerja sebagaimana mestinya. tapi bukankah kita masih memiliki banyak waktu? tuk mendekam lebih lama dalam bara, terbakar bersama lantas menjadi abu yang tertiup angin. terbawa ke tempat yang sempat lupa kita tuju. 

sejenak lihatlah kotak suratmu. di sana telah tertulis segala rasa cemburu. beserta undangan untuk turut serta melebur dalam bara. 

tapi jika kau punya waktu lebih lama lagi, datanglah ke pucuk asal surat itu. aku telah menunggu sebagai seonggok bara yang telah meredup, siap menghangatkanmu yang kedinginan seusai melewati topan. barangkali masih ada waktu bagi kita mengusaikan asumsi dan amarah. lantas memulai kembali bersama-sama.

5 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun