Mohon tunggu...
Lily
Lily Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - kebetulan lahir dari rahim perempuan sebagai seorang perempuan

membenamkan diri dalam kata-kata adalah caraku melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan yang terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tentang Manusia

24 September 2019   09:00 Diperbarui: 24 September 2019   09:03 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jadi manusia ya jadi manusia aja, nggak perlu mendewakan diri sendiri.
Namanya manusia, sedih, kesal, marah, salah, terpuruk itu wajar.

Sesekali coba sadari.
Sebetulnya kita memang perlu semua itu, perlu semua rasa sakit. Untuk pada akhirnya membuat kita menyadari bahwa ya kita memang hanya manusia yang penuh dengan segala kekurangan.

Tapi justru, kekurangan itulah yang membuat kita sempurna sebagai seorang manusia. Kekurangan kita yang berbeda-beda itu yang membuat kamu lengkap sebagai kamu, dan aku lengkap sebagai aku.

Sederhananya, jika aku memaksakan diriku jadi seperti kamu, maka aku nanti tidak lengkap dong sebagai aku?
Bukankah lebih baik lengkap menjadi diri sendiri, dengan menerima segala kekurangan diri? Dengan mengingat bahwa biar bagaimanapun, kita memang takkan luput dari segala kesalahan.

Kita sempurna kok. Tuhan sendiri yang mengatakannya. Bahwa kita adalah makhluknya yang paling sempurna.

Mungkin masalahnya adalah, definisi sempurna Tuhan dan kita berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun