Mohon tunggu...
Aulia Arafah
Aulia Arafah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

writing for enjoyment

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying di Lingkungan Sekolah

18 April 2021   00:56 Diperbarui: 18 April 2021   00:58 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kasus-kasus bullying di sekolah itu bisa dilakukan dengan pendidikan karakter sejak dini. Pola asuh orang tua juga ikut berpengaruh disini, orang tua yang mendidik anaknya dengan penuh perhatian maka akan membuat anak merasa cukup dengan kasih sayang. Orang tua juga harus memberikan contoh yang baik pada anak, seperti bersikap baik, tidak melakukan kekerasan verbal maupun fisik, tidak membanding-bandingkan anak. Selain itu, orang tua juga ikut mengawasi bagaimana lingkungan anak berkembang, seperti lingkungan pertemanannya dan lingkungan tempat anak tinggal.

Sedangkan upaya yang bisa di lakukan selanjutnya, yaitu peminimalisiran di sekolah itu sendiri. Menurut Kowalski & Morgan (2017), langkah pertama yang dilakukan ialah mengenali dan menyadari bahwa permasalahan tersebut ada. Ketika pihak sekolah menyadari kasus bullying itu ada, maka sekolah bisa melakukan tindakan dengan membuat program untuk mencegah adanya kasus tersebut terjadi. Adapun program pencegahan yang efektif dalam mengurangi perilaku bullying, diperlukan suatu pendekatan yang komprehensif yang dapat mencakup seluruh sistem. Dalam hal ini, sekolah bisa memberikan kuesioner singkat kepada peserta didik untuk mengetahui kecenderungan siapa yang mengalami bullying. 

Sekolah juga bisa mengadakan program evaluasi atau bimbingan konselor. Apabila sekolah mendapatkan kasus bullying, maka pihak sekolah harus dengan tegas menyelesaikan kasus tersebut agar tidak terulang kembali. Disamping itu, korban bullying juga seharusnya speak up apabila mendapatkan perilaku kekerasan. Upaya lain yang bisa dilakukan yakni memeberikan pengetahuan seputar bullying pada anak, seperti dampak apa saja yang bisa disebabkan dari bullying. Karena dampak dari bullying tidak hanya pada korban, tapi juga berimplikasi pada pelaku bullying sendiri.

Kesimpulan

Masa remaja merupakan masa baru dalam kehidupan seseorang, dimana ditandai dengan perubahan-perubahan dalam dirinya baik itu perubahan secara fisik, kognitif, sosial maupun psikologisnya. Perubahan inilah yang terkadang membuat remjaa mengalami ketidakmampuan menguasai dirinya, sehingga akan berdampak pada emosinya. 

Apabila hal ini tidak diberikan perhatian yang cukup oleh orang dewasa di skeitarnya, maka akan membuat remaja melakukan perilaku menyimpang, salah satunya yaitu bullying. Perilaku bullying oleh remaja dilakukan karena ingin mencari perhatian dan ingin menunjukkan keeksistensinya. Oleh karena itu, diharapkan orang tua, pendidik, dan masyarakat dapat mendukung dalam peminimalisir kasus bullying dengan memberikan pendidikan karakter sejak dini serta memberikan contoh perilaku yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Darmayanti, Kusumasari, Farida Kurniawati, Dominikus David. 2019. Bullying di Sekolah: Pengertian, Dampak, Pembagian, dan Cara Menanggulanginya. Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(1).

Sit, Masganti. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.

Yuyarti. 2018. Mengatasi Bullying melalui Pendidikan Karakter. Jurnal Kreatif, 9(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun