Mohon tunggu...
Aulia Habsari
Aulia Habsari Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jarak Membantu Negriku

27 September 2017   17:31 Diperbarui: 27 September 2017   17:38 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JARAK MEMBANTU NEGRIKU  Akhir -- akhir ini Indonesia sangat membutuhkan energi energi baru dan pastinya terbarukan, karena tak selamanya Indonesia dapat mengandalkan enrgi pokok dari alam yang dapat habis sewaktu -- waktu. Sekarang saja Indonesia sudah mulai mengalami kelangkaan bahan bakar baik minyak, listrik, fosil maupun bahan bakar lainnya,sedangkan pada tahun 2011 Indonesia masih menjadi negara ketiga terpadat kendaraan bermotor ,yang hanya dapat dikalahkan oleh India dan Cina. Dari masalah yang dihadapi ini sebagai anak bangsa kita harus ikut mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan untuk membantu masalah kelangkaan bahan bakar seperti sekarang ini. Bagaimana saya bisa membantu? Ya pasti itu yang menjadi pertanyaan sekarang. 

Melalui artikel ini mari kita bantu meringankan beban masalah Indonesia, terutama masalah bahan bakar.  Bahan bakar alternatif, salah satu cara kita untuk membantu permasalahan bahan bakar di Indonesia, bahan bakar alternatif ini selain membantu dalam segi jumlah, bahan bakar alternatif juga ramah lingkungan dan jangan lupa bahan bakar ini dapat diperbaharui. Bahan dasar yang masuk dalam kriteria tersebut yakni bahan bakar alternatif dari tumbuh tumbuhan atau nabati. Banyak percobaan pembuatan bahan bakar yang sudah dilakukan, dan sebagian besar memilih buah jarak (Jathropa curcas L) sebagai bahan dasar pembuatannya. 

Tanaman jarak tergolong dalam spesies Euphorbiaceae , genus Ricinus ,dan merupakan tubuhan liar setahun atau annula, jarak biasa tumbuh di hutan namun setelah banyak yang mengetahui manfaat jarak sekarang jarak sudah dikembangkan dalam perkebunan.  Dalam pembuatan bahan bakar alternatif buah jarak yang dimanfaatkan yakni jarak pagar, dimana jarak pagar dimanfaatkan bagian bijinya, kandungan minyak dalam bijinya mencapai 63%, yang terdiri atas asam oleat (44,7%) , asam linoleat (32,8%) , asam palmitat (14,2%) dan asam stearat (7%). 

Minyak dari biji jarak ini nantinya akan dijadikan biodiesel sebagai pengganti bahan bakar fosil yang akan habis sewaktu -- waktu. Cara pengaplikasian minyak jarak ini biasanya dengan mencampurkan dengan minyak diesel dari sumber mineral dengan perbandingan 30:70. Percobaan pembuatan biodesel dengan bahan dasar buah jarak ini pertama kali dikembangkan di Indonesia pada tahun 1997 yang dilakukan di ITB. Minyak jarak ini menjadi terkenal setelah tingginya harga minya mineral dan isu lingkungan dimana pemanfaatannya tidak mempetimbangkan kelestarian ekosistem.

 Lalu bagai mana cara pembuatan minyak dari biji jarak pagar? Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan cara mengeringkan buah jarak yang bertujuan untuk mengeluarkan bijinya, setelah biji dan daging buah terpisah jemur biji jarak kira -- kira dua hari hingga kadar air yang terkandung sekitar 6% saja, selanjutnya biji jarak yang sudah kering harus dipisahkan dengan kulit luarnya, dan daging bijinya dipanaskan pada suhu 170oC selama 30 menit, lalu dipres untuk mengeluarkan minyaknya. 

Dari 3 kilo gram biji jarak yang diolah kita dapat menghasilkan 1 liter minyak jarak siap pakai, dimana pada tanaman jarak 5 bulan pemanenan sudah bisa dilakukan.  Dengan mengetahui manfaat dan cara pengolahan biji jarak, semoga kita dapat mebantu meringankan beban Indonesia dalam bidang bahan bakar ini. Tidak perlu melakukan hal besar yang sangat sulit dilakukan untuk membantu, cukup membuat langkah kecil yang nyata kita dapat meringankan sedikit masalah. Karena 1000 pemikiran akan kalah dengan 1 tindakan, mari coba dan jadilah pahlawan.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun