Mohon tunggu...
Aula Nur Muntakhibah
Aula Nur Muntakhibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 22107030111

hobi saya melakukan hal positif yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Rokok Elektrik Hanya untuk Memenuhi Kebutuhan Kapitalisme?

8 Juni 2023   01:27 Diperbarui: 8 Juni 2023   01:35 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: BALIPOST.com

Rokok elektrik, juga dikenal sebagai e-rokok atau vape, telah muncul sebagai alternatif yang populer bagi perokok di era modern ini. Diperkenalkan sebagai alternatif "sehat" untuk rokok konvensional, rokok elektrik didukung oleh klaim bahwa mereka tidak menghasilkan asap, tar, atau bahan kimia berbahaya lainnya yang ditemukan dalam rokok tradisional. Serta dipasarkan sebagai solusi yang lebih sehat dan ramah lingkungan, rokok elektrik telah mendapatkan popularitas yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. 

Namun, ada argumen yang muncul bahwa rokok elektrik, pada dasarnya, hanya merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan kapitalisme. Artikel ini bertujuan untuk meninjau argumen tersebut dan menyelidiki bagaimana rokok elektrik dapat terkait dengan sistem kapitalis.

Dalam sistem kapitalis, profit dan pertumbuhan ekonomi menjadi tujuan utama. Perusahaan-perusahaan terus mencari peluang untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan laba mereka. Rokok elektrik, dengan munculnya teknologi baru dan kepedulian yang semakin besar terhadap kesehatan, telah muncul sebagai pasar yang menjanjikan. Namun, ada pertanyaan apakah kehadiran rokok elektrik hanya sebatas upaya untuk memenuhi kebutuhan kapitalisme atau apakah ada manfaat yang sebenarnya untuk kesehatan masyarakat.

Industri rokok elektrik telah dianggap memanfaatkan strategi pemasaran yang cerdik dan terarah pada generasi muda. Melalui penggunaan bintang populer, iklan di media sosial, dan rasa-rasa yang menarik, perusahaan rokok elektrik berhasil menarik minat kaum muda dan menciptakan permintaan yang besar. Argumen yang diajukan adalah bahwa perusahaan ini mengambil keuntungan dari kebutuhan untuk membangun merek yang kuat dan menghasilkan pendapatan yang besar tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat.

Industri rokok elektrik juga didorong oleh model bisnis yang menguntungkan perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan lonjakan perusahaan yang menghasilkan perangkat rokok elektrik, cairan isi ulang, dan suku cadangnya. Perusahaan ini mengadopsi strategi bisnis yang agresif untuk memperluas pasar mereka dan meningkatkan penjualan, dengan mengabaikan potensi risiko kesehatan dan ketergantungan yang mungkin dihadapi oleh pengguna produk mereka.

Industri tembakau adalah salah satu industri terbesar di dunia, dengan kepentingan yang kuat dalam mempertahankan pangsa pasarnya. Dengan munculnya rokok elektrik, perusahaan tembakau dapat memperluas produk mereka dan mencapai konsumen yang sebelumnya tidak tertarik pada rokok konvensional. Perusahaan-perusahaan tembakau menginvestasikan sumber daya besar untuk memasarkan dan mengembangkan rokok elektrik, dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan laba mereka.

Rokok elektrik sering dipasarkan sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan dengan rokok konvensional.  Namun, ada kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan tembakau menggunakan strategi ini sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari bahaya rokok elektrik yang sebenarnya. Masih terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai efek jangka panjang rokok elektrik terhadap kesehatan pengguna dan masyarakat luas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rokok elektrik masih mengandung zat-zat berbahaya dan dapat mempengaruhi kesehatan perokok dan mereka yang terpapar asap rokok pasif.

Regulasi terhadap rokok elektrik masih terbatas di banyak negara. Hal ini dapat disebabkan oleh kepentingan ekonomi yang kuat, baik dari industri tembakau maupun sektor ekonomi yang terkait. Ketika kepentingan ekonomi mengambil alih, risiko kesehatan masyarakat dapat diabaikan atau diabaikan sepenuhnya.

Masyarakat menjadi pemain utama dalam keberhasilan rokok elektrik. Jika masyarakat terus membeli dan menggunakan rokok elektrik, permintaan akan tetap ada, dan perusahaan tembakau akan terus memproduksi dan memasarkannya. Oleh karena itu, adopsi rokok elektrik oleh masyarakat dapat berperan dalam mempertahankan dan meningkatkan kebutuhan kapitalisme.

Untuk melindungi masyarakat dan mencegah potensi dampak negatif yang ditimbulkan oleh rokok elektrik, diperlukan regulasi yang ketat. Namun, beberapa negara masih berjuang untuk mengatur dengan tepat industri ini. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh industri rokok elektrik yang kuat dalam melobi dan mempengaruhi kebijakan pemerintah. Keberhasilan industri ini bergantung pada kelemahan dalam sistem regulasi saat ini.

Meskipun rokok elektrik mungkin menawarkan alternatif yang lebih sehat bagi perokok, kita harus melihat dengan kritis peran dan motivasi di balik produk ini. Rokok elektrik dapat menjadi instrumen bagi kapitalisme yang tidak memperhatikan kepentingan kesehatan masyarakat. Penting bagi pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat umum untuk menjaga kewaspadaan dan memastikan bahwa rokok elektrik tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan kapitalisme, tetapi juga untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan publik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun