Mohon tunggu...
Aula Nur Muntakhibah
Aula Nur Muntakhibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 22107030111

hobi saya melakukan hal positif yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menghidupkan Inner Child bagi Generasi Z

24 Mei 2023   08:42 Diperbarui: 24 Mei 2023   08:44 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: iStock

Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah menjadi kelompok yang kreatif, inovatif, dan penuh potensi. Namun, dalam kehidupan yang penuh tekanan dan tanggung jawab dewasa, seringkali mereka lupa akan kehadiran inner child mereka. Inner child adalah konsep psikologis yang merujuk pada aspek dalam diri seseorang yang mewakili masa kanak-kanak mereka. Ini mencakup kepolosan, imajinasi, kegembiraan, rasa ingin tahu, dan kemampuan untuk merasakan keajaiban dunia dengan mata yang penuh kegembiraan.

Inner child mencerminkan kenangan, pengalaman, dan emosi dari masa kanak-kanak yang membentuk identitas kita saat ini, memiliki peran penting dalam membantu Gen Z menjaga keseimbangan mental dan emosional mereka, Inner child dapat memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan seseorang. Ini adalah sisi yang autentik dan alami, yang sering tersembunyi di balik peran dewasa yang diemban oleh individu di dunia sehari-hari. Ketika inner child terabaikan atau terkubur dalam tekanan dan tanggung jawab dewasa, ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan emosional, kejenuhan, dan kehilangan kreativitas.

Menghubungi inner child melibatkan pengenalan, penghormatan, dan pemberdayaan sisi anak kecil dalam diri kita. Ini melibatkan mengingat kembali momen kegembiraan dan kenangan masa kanak-kanak yang membawa sukacita, serta mengaktifkan kembali karakteristik yang ada dalam diri inner child, seperti rasa ingin tahu, keberanian untuk mengambil risiko, dan imajinasi yang kaya.

Melibatkan inner child dalam kehidupan sehari-hari dapat memiliki manfaat yang signifikan. Ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, meningkatkan kreativitas dan inovasi, memperkuat imunitas emosional, dan meningkatkan hubungan sosial dan kebahagiaan secara keseluruhan. Menghidupkan inner child juga dapat membantu orang mengembangkan kedalaman diri, menggali minat dan bakat yang tersembunyi, serta menemukan cara baru untuk menikmati hidup dengan kepolosan dan kegembiraan yang dimiliki oleh anak-anak.

Terlepas dari usia, menghubungi dan menghidupkan inner child adalah suatu proses yang berkelanjutan. Ini melibatkan memberikan perhatian dan ruang bagi aspek anak kecil dalam diri kita, dan mengintegrasikannya dengan bijaksana dalam kehidupan dewasa yang penuh tanggung jawab. Dalam membangkitkan inner child, kita dapat menemukan keseimbangan yang lebih baik antara kepolosan dan kedewasaan, serta memperkaya pengalaman hidup kita dengan kegembiraan dan kekaguman seperti yang dimiliki oleh anak-anak.

Dalam dunia yang serba cepat dan seringkali tidak menyenangkan ini, seringkali kita cenderung mengabaikan sisi anak kecil dalam diri kita. Inner child adalah bagian dalam diri kita yang mewakili masa kanak-kanak kita yang penuh dengan keajaiban, imajinasi, dan kepolosan. Bagi Generasi Z, menghidupkan inner child dapat memberikan manfaat besar dalam menjaga keseimbangan mental dan emosional mereka, serta memupuk kreativitas dan inovasi yang menjadi ciri khas mereka. Artikel ini akan menjelaskan mengapa menjaga hubungan yang baik dengan inner child sangat penting bagi Generasi Z dan memberikan beberapa tips praktis untuk menghidupkannya.

1. Menggali Kenangan Masa Kanak-Kanak:

Mengingat kembali kenangan-kenangan indah dan menyenangkan dari masa kanak-kanak dapat menjadi awal yang baik untuk menghidupkan inner child. Mencoba mengingat momen-momen bermain, keajaiban pertama kali melihat bintang, atau keseruan saat berfantasi dapat menghidupkan kembali semangat kepolosan dan imajinasi dalam diri Gen Z.

2. Melibatkan Diri dalam Aktivitas Kreatif:

Aktivitas kreatif seperti melukis, menulis, atau bermain musik adalah cara yang efektif untuk menghidupkan inner child. Mengekspresikan diri melalui seni dapat membebaskan pikiran dan membantu mengeksplorasi sisi kreatif yang tersembunyi. Generasi Z dapat menggabungkan teknologi dengan kreativitas mereka, misalnya, dengan membuat konten digital atau mengedit video, yang juga dapat menjadi wadah untuk menghidupkan inner child mereka.

3. Bersenang-senang dengan Teman Sebaya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun