Mohon tunggu...
Aufa Salsabila Putri
Aufa Salsabila Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kendaraan Bahan Bakar Minyak Dihentikan? Pengamat: Mobil Listrik akan Berdampak Positif pada Ekonomi

8 Oktober 2022   16:50 Diperbarui: 8 Oktober 2022   17:18 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Melalui Kementerian Perhubungan, pemerintah meminta instansi mulai dari pemerintah daerah (Pemda) hingga kementerian, untuk menggunakan kendaraan listrik dalam kegiatan operasionalnya.

Menurut Menteri Perhubungan, penggunaan kendaraan listrik tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan dan menghemat energi, tetapi juga mengurangi biaya operasional secara pribadi, regional dan federal. 

Dengan maraknya instansi pemerintah dan kementerian yang menggunakan kendaraan listrik, maka populasi kendaraan listrik tersebut akan meningkat, dan tentunya pembangunan infrastruktur untuk mendukung kendaraan listrik, seperti lokasi pengisian daya kendaraan listrik di tempat umum.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa, secara ekonomi, penggunaan mobil listrik menjadi lebih positif, antara lain karena produsen mobil listrik cukup beragam dan teknologi yang terus berkembang.

Manfaat yang kedua adalah biaya keseluruhan untuk konsumen jika mempunyai kendaraan listrik lebih rendah dari versi konvensional. Hal ini menguntungkan konsumen karena mobil listrik memiliki biaya transportasi yang lebih rendah, sehingga dapat dihemat atau digunakan untuk konsumsi. Manfaat yang ketiga, Fabby menambahkan, pemerintah dapat mengurangi beban subsidi dan impor BBM sehingga belanja negara menjadi lebih efisien.

Menurut Fabby Tumiwa, penggunaan kendaraan bahan bakar minyak bisa dihentikan pada tahun 2040. Tetapi ia menekankan bahwa industri otomotif harus mempersiapkan tenggat waktu 20 tahun ke depan, terutama dengan membangun rantai pasokan dan memberikan kendaraan listrik yang terjangkau untuk konsumen di Indonesia.

Penjualan Kendaraan Bermotor Konvensional Akan Dihentikan pada 2040

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan bahwa pemerintah Republik Indonesia berencana menghentikan penjualan kendaraan bermotor berbahan bakar bensin. Arifin mengungkapkan, penghentian penjualan mobil dan sepeda motor konvensional diharapkan berlaku mulai tahun 2040. Menurutnya, hal itu merupakan komitmen pemerintah untuk mencapai nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Arifin mengatakan beberapa target yang harus dicapai pada 2040 selain penjualan kendaraan motor tradisional. EBT mencapai 71 persen, PLT Diesel tidak digunakan, lampu LED 70 persen dan konsumsi listrik 2.847 kWh/penduduk. Serta pemerintah sedang mempersiapkan beberapa langkah untuk mencapai tujuan nol emisi.

Secara global kini negara-negara maju berlomba-lomba untuk memproduksi mobil listrik. Mereka tidak hanya berlomba-lomba meningkatkan investasi untuk memenuhi permintaan pasar BEV yang terus meningkat seiring upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan pemanasan global. Tetapi juga mengamankan rantai pasokan untuk BEV, terutama baterai sebagai elemen penting dan mahal dari kendaraan listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun