Mohon tunggu...
ilham aufa
ilham aufa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, Penulis Lepas

Masih Belajar dan Terus Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Ketua, Pemimpin, Ketua Besar dan Pemimpin Besar

25 Januari 2018   00:02 Diperbarui: 25 Januari 2018   00:49 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada satu grup curcol menarik di hape saya. Saya tak perlu menyebut nama grup itu. Anggota ini terdiri satu angkatan alumni universitas dengan lintas fakultas. Mereka kini juga bekerja di berbagai bidang.

Yang menarik bukan yang didiskusikan, tetapi cara menyapa di antara anggota. Ada sebutan Ketua, Pemimpin, Ketua Besar dan Pemimpin Besar. Entah kapan memulainya, sepertinya ia akibat dari wabah dari alam pilkada. Semua biasa memanggil anggota lainnya dengan sebutan kata Ketua. Tanpa kecuali. Semua juga bisa memanggil sesamanya dengan sebutan pemimpin. Tanpa sungkan-sungkan

Setelah telaah dan membaca secara seksama, saya dapat menarik kesimpulan perbedaan panggilan itu.

Panggilan Ketua ditujukan bagi anggota yang punya pengaruh besar di kesehariannya. Atau ia punya kemampuan luar biasa yang tak dipunyai anggota lainnya. Ragamnya pekerjaan para anggotanya, memungkinkan semuanya dipanggil ketua. Dan sebenarnya, Ketua sesungguhnyalah yang biasa memanggil anggota lainnya dengan sebutan Ketua.

Panggilan Pemimpin dialamatkan pada anggota yang mempunyai modal cukup atau sedikit berlebih di antara anggota lainnya. Modal di sini tak melulu diartikan dengan modal uang. Bisa juga dengan arti modal kewibawaan, kebangsawanan dan atau modal modal lainnya. Maka, tak banyak yang bisa dipanggil pemimpin di grup ini. Dan pemimpin sesungguhnyalah yang memanggil anggota lainnya dengan sebutan pemimpin.

Level panggilan Pemimpin dan Ketua itu setara. Maka, kadang panggilan Ketua bisa merangkap juga dengan panggilan pemimpin. Dalam situasi tertentu, panggilan pemimpin terasa lebih pas daripada panggilan Ketua.

Ketua yang merangkap panggilan pemimpin belum tentu bisa dipanggil Ketua Besar atau Pemimpin Besar. Sebab ini adalah level tertinggi panggilan untuk anggota grup yang sangat luar biasa dan dihormati.

Isi grup ini tak lebih dari puja puji. Yang dipuji membalas pujian. Yang memuji semakin semangat memuji yang hendak dipuji. Maka yang terjadi adalah puja puji dari pagi sampai ketemu pagi lagi. Betapa lelahnya untuk sekedar memuji.

Yang berkehendak merendahpun seakan hendak melantaikan dengkul dan siku tangan di hadapan yang ditinggikannya. Yang menjadi lawan bicarapun tak mau kalah, ia pun berniat mengeruk tanah agar posisinya lebih rendah dari yang memujinya. Begitu seterunya. Serasa mau menguras tanah sampai ketemu benua di belahan lainnya agar tampak rendah di hadapan anggota lainnya.

Bagai lingkaran malaikat, jika tak mau disebut sebagai lingkaran setan. Terus menerus tak berkesudahan.

Aneh. Memang grup ini sangat aneh. Tapi anehnya, grup inilah yang paling hidup di antara yang lainnya. Usianya dari semenjak awal ada BBM sampai berpindah ke versi Whatsapp versi Oreo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun