Mohon tunggu...
Aufa Fuad
Aufa Fuad Mohon Tunggu... -

Terobsesi oleh sains, kuliah di Master of Nanoscale, Universite de Lyon, Prancis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sebelum Mempelajari Pemikiran Marx

24 Juni 2014   19:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Siapa yang tak kenal Karl Marx? Ada komunisme dan marxisme, dua hal yang orang sering campur adukkan dengan istilah “pemikiran Marx”. Perlu saya pertegas melalui artikel ringkas ini bahwa komunisme dan marxisme berbeda konteks dengan pemikiran Marx. Gagasan utama artikel ini adalah memposisikan 3 entitas berbeda ini sesuai posisi dan konteksnya.

Membedakan Marxisme dari Komunisme

Kiprah politik komunisme sempat gemilang dibeberapa dekade awal abad ke 20. Hampir tidak ada negara didunia yang tak pernah bersentuhan baik langsung atau tidak langsung dengan partai komunisme. Perjuangan komunisme diamini oleh sepertiga penduduk dunia. Namun fenomena yang begitu kuat tersebut, faktanya, tak lantas membuat kiprah politik komunisme ber umur panjang.

Tahun 1965 di Indonesia PKI ‘dihabisi’ karena peristiwa G30S/PKI. Kemudian 1975 komunisme di Italia ditanggalkan dari leninisme dan diganti Euro-komunisme. Tahun 1989 komunisme di Polandia, Bulgaria, Jerman Timur, Cekoslavia, dan Rumania telah runtuh. Peristiwa pada 1991 dengan pecahnya Uni Sovyet menjadi 14 negara dan runtuhnya Pakta Warsawa melengkapi rangkain kehancuran komunisme.

Berlawanan dengan itu, faham marxisme (yang menjadi pedoman komunisme) tetap menjadi  faham yang fenomenal. Marxisme dibanyak institusi pendidikan dan oleh banyak cendikiawan menjadi studi yang sangat menarik untuk dibahas. Komunisme sebagai gerakan politik boleh runtuh tapi marxisme sebagai  faham tidak.

Memilah Pemikiran Marx dari Marxisme

Marx menjadi salah satu stimulator utama perkembangan ilmu sosiologi, ekonomi, dan filsafat kritis. Hasil pemikiran-pemikiran Marx, yang oleh Franz Magnis disebut “ajaran Marx”, tidak membuat baku bentuk perjuangan buruh dan bentuk ideologi politik. Ajaran Marx adalah apa yang dianggap betul dan definitif menurut Marx.

Ajaran Marx ini dibakukan oleh sahabatnya, Angels dan Kautsky, sehingga kemudian dikenallah istilah “marxisme”. Dapat diartikan bahwa “marxisme” adalah unsur ajaran Marx yang telah diresmikan dalam ideologi perjuangan kaum buruh.

Semua ahli sepakat bahwa pemikiran Marx mengalami perubahan. Sebagian besar ahli mengatakan bahwa perubahan dalam pemikiran Marx ini adalah kontinu, artinya mengalami perkembangan dan bukan berganti menjadi berbeda. Perkembangan itu dapat diklasifikasikan dalam lima tahapan;

Pertama, bagaimana membebaskan manusia dari penindasan sistem politik reaksioner. Kedua, Marx mengartikan ciri reaksioner sebagai ungkapan sebuah keterasingan manusia dari dirinya sendiri. Ketiga, Marx mencapai posisi klasik sosialisme. Sosialisme ilmiah yang disebut juga sebagai sejarah yang materialistik. Keempat, revolusi sosial akan melahirkan masyarakat yang lebih tinggi. Kelima, kontradiksi antara pengusaha-buruh akan melahirkan revolusi kelas buruh yang akan menghapus hak milik pribadi dan mewujudkan masyarakat tanpa kelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun