Mohon tunggu...
Audry pinkan
Audry pinkan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis baru

Pengajar yang menikmati membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

One in a Million (One Shot)

15 Juni 2021   23:03 Diperbarui: 15 Juni 2021   23:03 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Mark mengerjapkan matanya dan menguap, dia melihat  jam yang terletak di meja samping kasurnya, sudah jam tujuh pagi. Dia duduk di sisi kasur untuk mengumpulkan nyawanya, lalu dia bangkit dan berjalan ke arah jendela. Dia menggeser gorden dan melihat ke arah langit, hujan masih turun namun tidak sederas tadi malam, pagi ini hanya tinggal rintik kecil-kecil. Dia tersenyum kecil lalu berbalik dan berjalan ke arah kamar mandi untuk siap-siap.


Setelah lima belas menit dia sudah menggunakan kemeja putih dan celana bahan biru dongker. Dia keluar dari kamarnya menuju dapur untuk mengambil pisang dan membuat kopi. Sambil sarapan dia melihat hpnya, ada satu pesan masuk saat dia sedang mandi tadi, dia membuka pesan itu.


From Jack
Mark, Dont forget later okay?.


To jack
Ok, bahan-bahannya sudah aku siapkan kok di kantor.


Jack adalah pemilik perusahaan di mana Mark bekerja dan juga satu-satunya sahabat dekat Mark dari kuliah. Jack dan Mark dekat karena meraka sama-sama berasal dari Indonesia. Setelah mereka lulus kuliah di Kanada, mereka memutuskan untuk bekerja bersama di BIGONE perusahaan periklanan, salah satu anak perusahaan yang dimiliki oleh papanya Jack. Jack menjadi bosnya dan Mark menjadi salah satu pembuat iklan yang hebat.


Setelah dia membalas pesan Jack dia menghabiskan sarapannya dan bersiap-siap untuk ke kantor. Dia mengambil tas, dompet, jaket dan headset lalu berjalan ke rak sepatu untuk memakai sepatunya. Karena masih hujan kecil dia memutuskan untuk menggunakan sepatu sendalnya, dia sekali lagi mengecek ke dalam tasnya dompet sudah ada, hp sudah, laptop sudah, Ipadnya sudah, headsetnya sudah. Dia tersenyum puas menutup tasnya lalu memakai jaket anti airnya.


Setelah dia mengkunci pintu apartemennya dia mengeluarkan headset dari dalam tasnya dan menyambungkannya pada hpnya. Dia menyetel lagu "One in a million" lalu memasukkan hpnya kedalam kantong jaketnya.


Dia berjalan menuruni tangga dengan semangat,karena gedung apartemen yang dia tempati hanya memiliki tiga lantai jadi tidak ada lift di sini. Tidak sampai lima menit dia sudah berdiri di pintu depan apartemennya, dia tersenyum pada penjaga di sana lalu meneruskan langkahnya ke arah stasiun yang tak jauh dari apartemennya.


Mark sampai di stasiun lalu dia membeli karcis dan berjalan ke peron tempat biasa dia menunggu kereta, Mark mengambil hp dari kantongnya dan melihat ada 1 pesan masuk lagi.

From Jack
I knew it love you bro.


Mark hanya tersenyum dan menggelangkan kepalanya melihat balasan dari sahabatnya. Tanpa membalas pesan Jack, Mark memasukkan hpnya ke dalam kantong lagi, sambil menunggu dia menyenandungkan lagu Best part. Tak lama dia merasakan tatapan seseorang padanya. Dia menengok ke kirinya dan melihat ada gadis yang memandangnya, gadis itu mengenakan topi dan berpakaian casual tidak seperti gadis pada umumnya. Dia lumayan tinggi untuk ukuran perempuan. Tiba-tiba gadis itu tersenyum ke arahnya lalu memalingkan mukanya ke arah depan lagi. Mark terpaku, dia tidak dapat melepaskan pandangannya dari gadis itu, senyum gadis itu begitu indah, saat dia tersenyum ada lesung pipi yang muncul di pipi kanananya dan membuatnya lebih manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun