Mohon tunggu...
Audri Basudewi
Audri Basudewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi S1 Ekonomi

Sebagai agent of change dalam kontribusi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

QRIS: Pergeseran Cash Society Menjadi Cashless Society sebagai Solusi Transaksi Pembayaran di Tengah Pandemi

21 November 2020   23:30 Diperbarui: 22 November 2020   03:01 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di tengah pandemi COVID-19, implementasi QRIS sangat menguntungkan merchant dan konsumen dalam pembayaran, dapat pula dilakukan melalui WhatsApp (WA) oleh admin merchant.

Perkembangan implementasi QRIS sudah menyentuh berbagai merchant UMKM mulai dari pasar tradisional hingga yang modern, mall, tempat ibadah, lembaga sosial, keagamaan, perkantoran, dan vending machine. Pengembangan QRIS ini mulai dari tahap perluasan akses transaksi domestik oleh QRIS, lalu menjalar di perluasan ASEAN, Tiongkok, India, Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang mulai tahun 2020 dengan transaksi cross border inbound QRIS.

Hingga kepada transaksi cross border outbound mulai tahun 2020, yaitu melalui jemaah haji dan wirausahawan Indonesia go international. Di bidang UMKM, implementasi QRIS mulai memasuki dunia ekspor, ketahanan pangan, pariwisata, financing, dan juga syariah.

Dalam jangka pendek, QRIS diperkenalkan melalui edukasi sebagai fasilitas elektronifikasi transaksi keuangan UMKM. Dalan jangka menengah, mulainya penerapan elektronifikasi transaksi keuangan UMKM dan strategi bisnis, hingga ke dalam jangka panjang sudah mulai penerapannya semakin luas. Yang mana pada akhirnya mengarah pada penguatan fasilitas transaksi digital untuk UMKM yang mudah dan efisien. 

Meminimalkan biaya eksplisit seperti biaya transport dan tarif pembayaran misalnya biaya parkir. Dampaknya dari inovasi QRIS ini adalah, output yang dihasilkan dapat meningkatkan jumlah merchant 94% di tahun 2020 karena sifat UNGGUL QRIS yang ditawarkan, outcome nya juga terhadap rasio akseptasi non tunai sebesar 38,4 kali transaksi per penduduk tahun dan inklusi keuangan 75 persen.

Volume transaksi yang terjadi mengalami peningkatan salam satuan ribu, dampaknya juga terhadap nominal transaksi UE meningkat besar di tahun 2020, jumlah PJSP nya pun mulai berkembang, yang pada akhirnya dapat mewujudkan gaya hidup non tunai (Bank Indonesia, 2020).

Saat ini, perilaku masyarakat yang disebut dengan milenial dan gen Z mengalami kemajuan zaman dengan pesat, mobile dan internet generation menjadi andalan untuk bertahan hidup.

Dengan 93,9% gen Z merupakan pengguna adiktif internet dan 88,4% milenial pengguna berat internet, dan rata-rata penggunaan internet lebih dari 4-7jam, serta lebih dari 20% sudah beralih transaksi pembayaran cash menjadi cashless dengan pembayaran digital, menunjukkan bahwa peluang inovasi QRIS dapat dengan mudah terjangkau. Ditambah bahwa 49,6% konsumen memilih untuk mencari segala informasi melalui online, khususnya dalam pembelanjaan maupun amal dan zakat (Dana, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun