Mohon tunggu...
Audrey Meyer
Audrey Meyer Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dilema Mahasiswa, Antara Kuliah dan Kerja Paruh Waktu

5 Desember 2018   23:47 Diperbarui: 5 Desember 2018   23:52 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia perkuliahan sesungguhnya tidak sesederhana mengejar ilmu, memperluas pertemanan, ataupun mengembangkan diri lewat organisasi. Lebih dari itu, perkuliahan merupakan suatu jenjang yang membuka peluang besar bagi para mahasiswa, khususnya mereka yang hidup di zaman penuh perkembangan dalam berbagai bidang ini. Tak dapat dipungkiri, pengalaman di dalam maupun di luar kuliah mau tidak mau tengah menjadi hal krusial yang sangat dicari-cari dan menjadi perhatian para kaum muda di era ini. Salah satu fenomena yang sedang banyak digandrungi oleh mahasiswa ialah part-timesembari menjalankan kuliah. Lewat part-time, para mahasiswa dapat memperoleh pengalaman serta ilmu yang tidak didapatkan secara langsung selama duduk di bangku perkuliahan.

Salah seorang mahasiswa yang saat ini sedang menjalani perkuliahan di suatu universitas swasta Jakarta membagikan ceritanya seputar perkuliahan sekaligus tantangan yang disebut-sebut sebagai dilema selama menjalankan perkuliahan, yakni part-timesambil berkuliah. Lantas mengapa part-timedapat dianggap sebagai suatu dilema oleh segelintir mahasiswa? Cristian Prasetyo, 21 tahun, mahasiswa jurusan IT di Universitas Bina Nusantara yang saat ini juga sedang menjalankan part-time sebagaistaff marketingdi kampusnya, mengatakan bahwa keputusan untuk berkuliah sambil bekerja dapat sekali-kali menguntungkan, namun tak jarang membuat kewalahan. Menurutnya, part-time dapat menjadi salah satu cara yang produktif dan positif guna mengisi waktu luang di luar jam perkuliahan. Tidak hanya itu, part-timebaginya juga bisa menjadi penolong dari segi finansial. "Lumayan juga buat nambah uang jajan dan meringankan biaya kuliah, jadi sekalian bantuin orang tua" ujarnya.

Ia pun menyebutkan hal-hal signifikan yang mampu membedakan apa saja yang dapat ia temukan di dunia pekerjaan dan tidak ia peroleh di perkuliahan. "Anak IT kan gak ada tuh diajarin cara presentasi yang baik dan benar, kalau di kantor ada trainingbidang komunikasi. Terus kalo di kuliah paling temennya itu-itu aja, kalo di kantor kan ga cuma sebatas interaksi sama temen kerja, tapi juga klien-klien yang perlu kita datengin buat promosi. Jadinya networking-nya pun lebih luas," jelasnya.

Meski begitu, ia mengaku part-time yang sedang dijalankannya di luar jam kuliah terkadang melelahkan. Faktor-faktor seperti menumpuknya tugas kuliah dantugas kantor, bentrok antara deadline pengumpulan tugas kuliah dan kantor, sampai sedikitnya waktu untuk beristirahat dan bersantai merupakan hal yang mampu memecah fokus antara kuliah dengan pekerjaan. Namun, hal tersebut nyatanya tak jadi penghalang besar baginya, karena ia mengaku dari situ pula ia belajar time managementyang nantinya tidak hanya akan berguna di dunia pekerjaan, tapi juga dunia perkuliahan yang menjadi prioritas utamanya. "Mau gak mau belajar tentang manajemen waktu yang baik sih supaya jadwal kuliah sama kerja ga berbenturan," tambahnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun