Mohon tunggu...
Audy Jo
Audy Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Audy Jo, Ceritadiri.com Buletin My World

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Sejarah yang Tercatat?

22 Juli 2021   21:17 Diperbarui: 30 Juni 2022   08:15 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GALALA itu adalah Petuanan dari Hatiwe Kacil ( galala di pantai, Hatiwe Kacil seberang arah ke Gunung )

Wilayah Petuanan

merupakan wilayah adat yang sudah dimiliki oleh masyarakat secara turun temurun. Pengelolaannya pun berdasarkan tata cara adat yang sudah dilakukan masyarakat sejak dulu dan terbukti mampu mempertahankan kelestariannya.

Mengetahui Latar Belakang Nama Keluarga

Asal keturunan Joris dari Waimulang di Pulau Buru bagian selatan bernama Kapitan Yari sebelum diubah menjadi Joris. 

Galala dibeli oleh Keluarga Jorisen ( dari Kerajaan Belanda ) yang saat ini famnya Joris, mengalami Perubahan pada Jaman Jepang.

Moyang Joris yang membeli Galala dari Petuanan Hatiwe Kacil ada dua. Yang asli dan yang Arken.

Moyang Joris punya anak angkat banyak, yang begitu menyayangi mereka sehingga  diberikan fam "Joris" (pemberian fam keturunan Joris).

Dan Kebanyakan Turunan yg asli keluar dari Negri Galala, merantau. Salah satunya adalah keturunan dari Keluarga Lodewyk Joris

Dan Biasanya kalau mau pemilihan Raja Galala, dari orang-orang adat Galala datang ke OSM  (salah satu daerah di Ambon) minta ijin dari keturunan Asli keluarga Joris yaitu Lodewyk Joris yang masih ada waktu itu. Sampai saat ini keturunan asli Lodewyk Joris banyak yang sudah keluar dari Ambon untuk berkeluarga, bekerja atau berdomisili di daerah lain dan  tidak bisa mengurus Negeri sebagai Raja di Galala.

Bagaimana cara mengetahui Joris asli atau bukan?

Cerita yang bersambung dari keturunan asli Jorisen, biasanya orang-orang yang mempunyai "ilmu tinggi" yang bisa mengetahuinya. Percaya tidak percaya ada sesosok Kapitan yang mengikuti.

OSM 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun