Mohon tunggu...
Kinar Set
Kinar Set Mohon Tunggu... Pustakawan - rajin dan setia

senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nabi Muhammad dan Legacy Beliau

7 Oktober 2022   16:10 Diperbarui: 7 Oktober 2022   16:21 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada kesalahfahaman dari beberapa kalangan soal bernegara di Indonesia. Kalangan  (atau pihak) ini selama beberapa tahun bahkan dua decade amat getol mengusung isu pentingnya kekhalifahan bagi negara Indonesia. Singkat kata Indonesia diingini oleh beberapa pihak menjadi negara agama. Alasannya, sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam.

Prespektif ini tentu saja tidak tepat. Kita ingat Nabi Muhammad membangun negara atas dasar kesepakatan.  Madinah pada awalnya dihuni oleh berbagai macam etnis dan keyakinan. Ada  kalangan Muhajarin dan Anshar, non-muslim dari suku Khazraj dan suku Aus, juga dari kalangan Yahudi bani Nadhir, Bani Quraizhah, bani Qainuqa.

Penganut keyakinan dan etnis yang berbeda ini duduk bersama, bermusyawaah dan akhirnya menandatangani prinsip bersama dalam membangun negara. Kesepakatan ini nyaris tidak ada konflik apalagi peperangan. Mereka hidup bersama dengan harmoni.

Ini tak lepas dari campur tangan Nabi Muhammad yang ingin membangun negara Madinah dengan basis keharmonisan, keadilan, persamaan hak, perdamaian dan toleransi ditengah perbedaan yang kompleks Ini juga yang dialami oleh Turki stelah runtuhnya kekhalifahan Utsmani, mengalami pejajahan dan kemudian membentuk negara modern yang bukan kekhalifahan. 

Mereka membangun negara dengan unsur multicultural dan multietnis. Negara Turki eksis sampai sekarang dan dikenal sebagai negara yang layak dikunjungi oleh banyak orang, tanpa keinginan untuk membangun kekhalifahan (lagi)

Yang dilakukan oleh nabi Muhammad ini tidak melanggar entitas keimanan atau prinsip keimanan dalam Islam. Beliau juga bukan melakukan persekongkolan atau pengkhianatan terhadap ajaran Islam.

Sebagai nabi, beliau pasti paham hal-hal substansial yang ada dalam ajaran Islam itu sendiri. Yang jelas, Langkah ini adalah terobosan yang melampaui pemikiran pada masa itu. Ini adalah salah satu legacy (warisan) yang diberikan oleh nabi kepada umat Islam dan sangat relevan untuk masa sekarang.

Inilah yang harus kita ingat dalam memasuki bulan Maulid ini. Peringatan Maulid hendaknya membuat kita focus pada teladan yang sudah diberi oleh Nabi.

Nagara Madinah dan Islam yang kemudian membesar setelah beliau hijrah itu adalah hal yang layak menjadi pijakan kita untuk memaknai Islam dengan lebih substansial. Bukan malah memperkeruhnya dengan memepersoalkan perlunya kekhilafahan bagi Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun