Mohon tunggu...
Atep Abdul Rohman
Atep Abdul Rohman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santri dan Mahasiswa

Pria asal Bandung yang hobi naik gunung tapi takut ketinggian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ceritaku Saat Harus Kembali ke Tempat KKN

10 November 2022   21:00 Diperbarui: 27 Desember 2022   12:23 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana lingkungan Dusun Pager Kulon yang menjadi lokasi KKN-ku. Dokpri

Mungkin sedih karena ini hanya sesaat. Sebab beberapa jam lagi setelah melihat Novan tertawa riang, aku harus meninggalkannya. Aku tak akan bisa merasakan hal yang sama di esok harinya.

Dia dengan lahap memakan cemilan yang aku beli. Aku senang melihatnya. Saat itu aku meniup balon yang kubeli juga di warung bawah. Balon itu aku lempar ke atas hingga terbawa angin. 

Novan melempar balon itu dengan batu. Tepat sasaran. Balon itu langsung meletus. Kamu tahu warna balon yang meletus itu? Warnanya hijau. Persis seperti lagu kecilku dulu.

Saat melihat Novan dengan lahap memakan cemilan, aku teringat kakaknya. Novan mempunyai kakak yang juga kenal denganku. Entah itu akrab atau tidak, setidaknya aku mengenalnya dan dia mengenalku. Aku langsung menyisakan satu sosis untuk kakak Novan.

"Ini untuk kakak kamu, ya. Jangan dimakan. Nanti Kak Jeannitanya nangis kalau sosisnya dimakan semua."

Aku bersama Novan dan Jeannita berfoto bersama pada Selasa (8/11/2022) di Jalan Puncak Nirwana, Desa Pager, Kec. Purwosari, Pasuruan. Dokpri
Aku bersama Novan dan Jeannita berfoto bersama pada Selasa (8/11/2022) di Jalan Puncak Nirwana, Desa Pager, Kec. Purwosari, Pasuruan. Dokpri

Saat waktu pulang ke rumah nenek Novan, dia meminta sosis itu. Aku kira akan dikasihkan ke kakaknya, ternyata dimakan sendiri. Wkwkw ... Sudahlah, tak apa. Lagian kakaknya sering aku belikan cemilan juga saat ikut kelas menulis setiap maghrib.

Aku baru sadar, waktu sudah sangat siang. Aku ingin pulang saat Novan sedang tertidur. Aku paksa dia agar bisa tidur, ternyata sulit sekali. Novan terus mengajakku bermain. 

Sampai berlalu waktu hingga sore hari, Novan belum juga tidur. Tapi seandainya Novan tidur pun, kakaknya belum pulang dari sekolah di SMPN 1 Purwosari. 

Aku tak mau pulang tanpa pamitan dan bertemu yang terakhir kali dengannya. Apalagi saat perpisahan dulu, dia tidak menemuiku. Entah lah.

Mungkin jam 15.30 WIB kakak Novan baru pulang. Katanya sibuk sekali. Wajar, orangnya aktif di sekolah. Berbagai ekstrakulikuler diikutinya. Aku tahu informasi itu dari neneknya saat bercerita tentang Jeannita, kakak Novan. Entah kenapa neneknya begitu senang bercerita tentang Jeannita kepadaku. Mungkin Jeannita adalah cucuk kesayangan dan kebanggaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun