Mohon tunggu...
Atunk F. Karyadi
Atunk F. Karyadi Mohon Tunggu... Editor - Menulis yang manis dan mengedit yang pahit. Haaa

Suka yang klasik dalam kata, dan futuristik dalam kerja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bakso Mas Joko

28 Februari 2017   08:38 Diperbarui: 28 Februari 2017   08:53 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://cdn.jitunews.com/dynamic/article/2015/06/17/15951/GEuc0B39bH.JPG?w=630

Joko sibuk menyiapkan bakso untuk beberapa mangkuk. Para pengunjung mulai ramai berdatangan. Malam minggu yang hangat meski hati berdebar kencang.

“Baksonya, Sus. Semoga kamu masih suka baksoku.”

“Itu tadi siapanya Mas Joko?”

“Nanti aku ceritakan, silakan dinikmati dulu.”

Bakso racikan Joko disantapnya dengan perlahan. Ada yang mengganjal baginya. Hingga satu bulatan bakso pun belum sempurna digigit. Berbeda dengan pengunjung lain sedang asyik menyantapnya.

“Mbak, ini es tehnya,” Rukmi menyuguhkannya dengan senyum sopan.

Susi mengamati Rukmi, menatap senyumnya tanpa membalas. Belum berekspresi. Wajahnya datar seperti bakso bulat yang belum ia telan.

“Tidaaaakkkk…. ”

Susi menjerit histeris. Semua orang panik. Makanan yang mereka nikmati ditinggal begitu saja. Orang-orang di luar sana masuk memadati warung bakso Mas Joko. Polisi patroli yang kebetulan lewat pun berhenti. Susi diamankan. Identitasnya tidak diketahui secara jelas.

Satu jam kemudian keadaan kembali normal. Namun apesnya, Joko dan Rukmi yang ditimpa musibah. Uang seharian hasil jual bakso ludes. Laci tempat menyimpan uang dibobol dan dibawa kabur oleh seorang entah siapa. Mereka lupa menguncinya saat keadaan ramai satu jam yang lalu.

“Tak apa lah, Mas. Mungkin ini teguran dari Yang Di Atas, agar kita jangan lupa bersedekah ya Mas. Dan, meski ekonomi kembang kempis, kita harus lebih banyak bersyukur ya Mas diberi akal dan jiwa yang sehat, tidak seperti perempuan tadi.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun