Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belantara Jiwa

9 Maret 2019   16:27 Diperbarui: 9 Maret 2019   16:26 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku berjalan dalam keterasingan jiwa

Menapak jejak merambah hutan belukar kehidupan

Bercanda dengan hiruk pikuk kota mendamaikan hati yang gelisah

Berdebat dengan kepura -- puraan dan kemunafikan

Ketika siang menjadi malam

Dan malampun tak berani melawan

Semua berujung pada lelah, dan semakin lelah

Kuhentikan langkah dan kulirik kebelakang

Kulihat embun pagi sudah mulai turun

Membasuh ibu pertiwi sebentar lagi

Sang mentari akan datang menyapa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun