Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masa Kritis Barcelona Pasca Kandas oleh Atletico 2-3, Xavi Sang Legenda Siap Jadi Penyelamat?

12 Januari 2020   18:39 Diperbarui: 12 Januari 2020   18:45 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: ESPN.Soccer

Barcelona sedang berada dalam masa sulit karena dalam kurun mungkin 4-5 tahun lagi, El Messiah yang selalu tampil memukau dan membawa bendera Blaugrana dan mengangkatnya serta senantiasa bertanggung jawab untuk menjadi pembeda dalam setiap laga Barca sebentar lagi meskipun seluruh publik dunia tak mau namun hal tersebut pasti akan terjadi.

Melihat dari masa Barca saat ini mereka bagaikan motor tanpa mesin apabila bermain tanpa Messi bisa dilihat saat laga pembuka La-Liga dan Liga Champions, keduanya laga tandang dan Blaugrana dikalahkan 1-0 lewat tendangan salto Aduritz pemain berusia 38 tahun serta berhasil kabur dari amukan Dortmund di Signal Iduna Park yang berakhir dengan skor kacamata yakni 0-0 kendati Messi bermain dalam laga itu sebagai pengganti tetapi permainan Barca baru hidup setelah El-Messiah menginjakkan kaki di lapangan menggantikan Ansu Fati. 

Barcelona perlu kebangkitan yang meyakinkan. Dalam 5 laga terakhir mereka hanya memenangkan 1 laga, itu adalah rekor yang memilukan untuk klub seperti Blaugrana yang sebentar lagi akan ditinggalkan oleh bintangnya. Di Laga El-Clasico saja bersama Messi mereka benar-benar keteteran untuk menembus area pertahanan Real Madrid yang dimana mereka seakan bertukar peran, Real menjadi penguasa jalannya laga dan Barcelona mengandalkan serangan balik namun pebedaannya counter attack Blaugrana tak seganas Real Madrid pada masa BBC dan Mourinho tahun 2011. 

Xavi Hernandes menjadi nama terdekat untuk menggeser Valverde, setelah menelan kekalahan pahit dari Atletico Madrid, presiden Bartomeu mulai kehilangan sehelai kepercayaanya terhadap Valverde dan mulai melirik ikon klub Blaugrana pada masa Pep Guardiola memegang kendali. Barcelona juga mungkin mengambil pelajaran dari kisah Arsenal yang berani mengambil keputusan menjadikan Mikel Arteta sebagai pelatih karena kecerdasannya sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City kendati Arteta juga belum memiliki pengalaman lain selain sebagai asisten. 

Menjadikan mantan lagenda klub mungkin menjadi salah satu kunci kembalinya suatu klub kembali ke jalur yang benar. Xavi memiliki potensi untuk membangkitkan harimau Blaugrana ke jalur mengesankan karena dia tahu betul arah permainan dari Messi,Busquets,Pique,Suarez,Rakitic bahkan Sergi Roberto.

De Jong pembelian terbaru Barcelona juga kemungkinan bisa menambah pengalamannya dilatih oleh salah satu geladang terbaik yang pernah ada dalam bidang Sepakbola, mungkin juga bisa mengacuh kehebatannya dalam mengolah si kulit bundar begitu pula dengan Arthur Melo yang disebut-sebut sebagai pemain yang memiliki arwah Xavi Hernandes dalam dirinya karena sangat mirip dari keanggunan dan potensinya kendati tidak berasal dari akademi La-Masia. 

Menjadikan Xavi Hernandes sebagai pengganti Valverde menghadirkan berbagai pro dan kontra. Di sisi lain mendatangkan Xavi sang playmaker handal Barcelona pada eranya bisa membangkitkan Barcelona kepada ritme luarbiasa Tiki-taka yang telah lama pudar dengan datangnya si cerdas nomor 6 ini bisa benar-benar mempoles potensi seorang Frenkie De Jong,Arthur Melo dan Riqui Puig yang masih mengadu nasib di Barca B.

Kemungkinan pembelian pemain Barcelona bisa lebih bijak lagi dan memandang jauh kedepan, dibandingkan memburu Neymar yang sebentar lagi akan menginjak usia kepala 3, Xavi kemungkinan bisa membangkitkan La-Masia dengan nama2 seperti Ansu Fati dan Carles Perez. 

Frank Rijkard berperan penting sebagai kata pengantar buku tebal kejayaan Barca bermodalkan La-Masia, dia bagaikan seorang konstruktor yang membangun dasar kejayaan fondasi penting dan utama Barca. Memunculkan nama seperti Messi,Xavi & Iniesta ke dunia Sepakbola serta membuat Tiki-taka yang dicetuskan oleh Johan Cruyyf menjadi lebih padu kemudian ditambah lagi pelatih taktiksi seperti Pep yang paham betul pemain yang dikendalikannya. Bisa kita lihat kinerja pelatih plontos ini bersama Bayern Muenchen dan The Citizenz, ia mampu memanfaatkan Sterling yang dahulunya hanya dianggap pembelian mahal tak perlu dan menajamkan performa Lewandowski di publik Alianz Arena.

Pep Guardiola juga menjadi salah satu kandidat mengantarkan Barcelona kembali kejayaan apabila Valverde digusur dari kursi kepelatihannya namun masih ada satu misi yang masih menghambat pelatih ini yakni janjinya untuk mengantarkan klub bermarkas di Etihad Stadium ini bisa merasakan trofi si kuping besar, ada kemungkinan apabila De Bruyne dkk fokus pada ajang akbar Liga Champions musim ini dan merengkuh juara, Pep mungkin akan kembali ke publik CampNou karena tugasnya di Inggris sudah selesai. 

Nama lain selain Pep dan Xavi adalah Erick Ten Haag, pelatih yang membuat Amsterdam Arena disuguhkan permainan cantik para pemain muda. Di sisi lain Ten Hag adalah pelatih yang sangat cocok untuk situasi Barca saat ini, selain bisa membuat Frenkie De Jong seganas saat berseragam Ajax, Erick Ten Haag juga memiliki rekor tandang yang baik bersama Ajax, mengingat selama babak 16 besar sampai semifinal UCL 2018-2019, klub asal Belanda ini selalu keluar sebagai pemenang saat bermarkas di kandang Real Madrid,Juventus dan Totenham tentu sangat sesuai bagaikan obat bagi Barcelona yang selalu menderita kekalahan saat bertamu ke markas lawan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun