Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Barcelona DNA Tiki-taka, Euforia La Masia, serta Menatap Musim 2019-2020

12 Juli 2019   22:51 Diperbarui: 12 Juli 2019   23:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto:Bola.Sport

Mengandalkan akademi Sepakbola bagaikan lingkungan sehat bagi klub dimana mereka tidak harus jor-joran membeli pemain instan yang masih perlu waktu beradaptasi dengan DNA klub. Sebenarnya tidak ada masalah bagi Barcelona akhir-akhir ini, dimana mereka senantiasa mengunci gelar setiap musim namun gelar UCL benar-benar dinantikan oleh klub ini dimana mereka rela menghabiskan uang sebanyak mungkin demi kembali merajai Eropa seperti yang mereka lakukan di tahun 2015 yang dimana sangat simpel, mereka mendatangkan Neymar dan Suarez yang mampu menunjukkan dirinya cocok bermain dengan La-Pulga. Permainan Barca di tahun 2015 tidak lagi menakutkan di zona tengah lapangan melainkan mereka memiliki trio maut MSN yang senantiasa merotasi posisi mereka yang membuat dinding pertahanan rubuh sedangkan bagian tengah tidak harus melakukan banyak hal seperti yang mereka lakukan di tahun 2009-2013. MSN menjadi kunci permainan Barca bukan lagi seperti dahulu dimana ada koneksi antara gelandang, di era Enrique, para pemain Barca cukup memberi bola ke MSN maka saksikanlah kemagisan mereka. 

Ada perubahan gaya permainan yang drastis mengingat publik Blaugrana ditinggalkan oleh Xavi dan Iniesta yang sudah mulai memasuki umur  maksimal penutup karir membuat Barca kehilangan aura DNA Tiki-Taka di lapangan tengah, namun tampaknya itu tidak menjadi masalah serius bagi Barca karena mereka memiliki trio maut yang sedang menginjak usia terbaik pemain bola yakni ada Suarez dan Messi serta youngster Neymar yang kembali menghidupkan permainan Tiki-Taka Blaugrana lewat mereka bertiga yang menjadi kreator serangan serta pencetak gol dibantu oleh Rakitic dan Busquets menetralisir sisi tengah serta Iniesta yang juga membantu penyerangan namun tugasnya tidak sebanyak masa Guardiola kini trio MSN menjadi penemu dan eksekutor. 

Musim 2017-2018, tak disangka trio andalan Barca terpaksa harus bubar setelah Neymar memilih solo karier serta membentuk koneksi samba mereka di PSG kemudian hijrah ke Paris setelah klub luarbiasa kaya itu menebus klausul megabintang Brazil itu seharga 222 M dan memecahkan rekor transfer yang tak terkejar sampai sekarang. Kepindahan Neymar cukup menyakiti publik Blaugrana kini mereka bagaikan kehilangan sang playmaker di sisi kiri mereka, dan Barca pun jor-joran membeli pemain muda berkebangsaan Prancis yakni Ousmane Dembele dari Dortmund dengan harga 105 M, serta menerima rogoh kocek fantastis dari PSG. 

Tidak ada yang salah dari pembelian Dembele, mengingat dia adalah winger pemain muda serbabisa namun setelah keasyikan mendapatkan Suarez dan Neymar yang mampu mengantarkan mereka ke takhta kejayaan membuat Barcelona benar-benar melupakan La-Masia dan mulai menghabiskan uang secara berlebihan serta membuang produk akademi mereka sendiri karena merasa kejayaan mereka bisa didapatkan dengan membeli pemain instan. 

Membeli pemain bukan hal yang salah namun melupakan akademi adalah cara yang buruk dan membangun klub yang tidak sehat. Semakin dilupakannya penghasil bakat tersebut maka akan semakin menurun pula kualitas mereka. Barca kini terlalu bergantung pada pembelian pemain yang sebenarnya tidak ada salahnya tapi mereka harus kembali memikirkan peremajaan squad karena disitulah dimana masa depan mereka dipertaruhkan.

Masalahnya:

Barcelona mungkin bisa membangun tim yang baik dengan bintang-bintang berkelas serta pemain masa depan seperti Frenkie De Jong yang menurut saya adalah keputusan terbaik dari Barcelona dalam urusan pembelian pemain mengingat De Jong adalah tipikal pemain yang mampu kembali membangun fondasi gelandang Barca yang bagaikan singa tertidur. Namun kejanggalan mulai terlihat dimana Barcelona mulai membeli pemain sembarangan, dimana mereka menarget Alberto Moreno untuk dijadikan leftback pengganti Jordi Alba dimana mereka memiliki Marc Cucurella yang tampi luarbiasa bersama SD Eibar. Mereka juga membeli Kevin Prince Boateng yang sama sekali merupakan pembelian bodoh dan aneh dimana mereka mempunyai benih berlian seperti Abel Ruiz yang tampil sangat menakutkan di tim U-19 serta berpeluang menjadi bomber segila Icardi dan Luis Suarez. 

Di sisi gelandang tampaknya Frenkie De Jong dan Arthur Melo adalah pembelian yang cukup, Barca tidak memerlukan pembelian lagi, mereka bisa mempercayai dan memberi jam terbang bagi Carles Alena,Riqui Puig dan Oriol Busquets. Marc Cucurella juga adalah contoh bakat La-Masia yang luarbiasa. Masalah utama dari Barca saat ini mereka benar-benar seakan-akan melupakan La-Masia dan membuang mereka dengan harga yang sangat murah, apakah mereka tidak ingin hal yang terjadi kepada Chelsea datang menghantui mereka, dimana mereka membuang benih emas berguna dan kemudian kembali menghancurkan mereka di masa depan seperti Kevin De Bruyne dan Moh Salah.

Semakin mereka mengabaikannya maka penurunan kualitas akan terus terjadi maka menurut saya mereka harus fokus terhadap La-Masia apalagi Barca B yang terdegradasi baru-baru ke divisi 2. Ingatlah bahwa kejayaan Barcelona serta masa keemasan mereka tidak akan datang apabila tidak ada rekonstruksi DNA pemain  La-Masia yang datang ke tim utama dan mengangkat bendera Blaugrana terbang tinggi di Eropa apabila pihak klub pada saat itu tidak membuang Xavi,Iniesta dan Messi seenaknya saja seperti yang mereka lakukan saat ini contohnya seperti Thiago Alcantara,Dennis Suarez,Marc Cucurella,Deulefeou dan Munir El Haddadi. Mereka harus memberi kepercayaan serta yakin bahwa semuanya butuh proses serta mulai untuk tidak mengabaikan berlian masa depan mereka serta mulai memberikan kesempatan kepada alumni La-Masia untuk menjadi back-up dan berhenti memburu pemain yang tidak perlu kecuali masih berusia belia dan fantastis atau memang Blaugrana sangat membutuhkan marquee signing seperti yang baru mereka lakukan dengan membeli Antoine Griezmann dimana BLaugrana memang sangat membutuhkan big game player selain Messi mengingat Suarez benar-benar sudah menurun performanya dan dengan datangnya mesin gol Atleti ini bisa menggenjot penyerangan Barcelona menjadi yang ditakuti musim ini serta membuat Blaugrana tidak terlalu bergantung pada Lionel Messi. 

Pembelian Neymar

Sangat menarik apabila dilirik kasus Neymar, dimana pemain ini sangat ingin kembali ke publik Camp Nou. Membeli Neymar adalah suatu signing yang fantastis dan akan membuat Barcelona luarbiasa, namun saya sangat tidak setuju apabila pemain seperti Ousmane Dembele dan Coutinho harus dikorbankan karena mereka masih berusia muda dan Neymar sudah tidak sebagus dahulu lagi meskipun memang dia tetap pemain megastar yang akan sangat berkontribusi luar biasa, namun apabila biaya yang diminta PSG sudah tidak masuk akal tampaknya akan menimbulkan kerugian bagi Barca. Dimana klub asal Paris tersebut meminta harga 300 M yang sangat rugi apabila ditebus, walaupun Neymar adalah pemain fantastis tetapi umurnya 3 tahun lagi akan menginjak usia kepala 3. Membeli Neymar merupakan proyek fantastis tapi bukan proyek masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun