Mohon tunggu...
Attaqiy Achmad
Attaqiy Achmad Mohon Tunggu... Arsitek - Digunakan ketika longgar, tak perlu membawa senjata hati untuk melukai diri !

Hidup terlalu singkat untuk tak berbuat Hidup terlalu Indah untuk tak berubah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuciwo

1 Februari 2020   20:33 Diperbarui: 1 Februari 2020   20:38 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuciwo

DIA datang dan ku ucap selamat datang

DIA tiba dan terlihat membawa bahagia

DIA merona memancarkan pesona

bak putri raja yang mesemnya membuat gelora

 Namun waktu berlari,

ditengah kapal kita bedua berlayar bersama

ditengah lautan kita saling bercanda sampai lupa arah mata angin dan bintang penentu arah tujuan.

Asyiknya gelora bersama terpaksa membuat lupa

aah tentunya aku ingin sampai didaratan bersamanya.

ataupun jika tidak, aku ingin tenggelam bersamanya.

Namun semau hanya ilusi belaka, kau terus berkata akulah sebab dari kesasar kita.

padahal kita bedua yang asyik melupa.

kau bilang "sudahlah kau yg jadi nahkodanya dan aku yang melihat petanya" tapi yang namanya lupa ya mau apa?

tidak ada guna aku menjadi nahkoda jika kapal kita tak sampai pada pelabuhan asmara.

tidak ada guna kamu melihat peta jika kita tak sampai pada tujuan yang sama.

Percuma kesempatan tinggal kau lupakan.

sakit harus kau tahan. Tersiksa harus kau rasakan.

ya semua itu adalah kita penyebabnya. Terdampar pada bebatuan ditengah karang tajam yang sering disebut pelaut sakti dengan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun