KKN Tematik Upi 2021: Penerapan Pembelajaran Interaktif Baik Luring Maupun Daring untuk Siswa SDN 2 Jatimulya

Lebak merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam zona oranye. Satgas terus memberikan imbauan pada warga Lebak untuk menaati protokol kesehatan. Protokol kesehatan salah satunya juga diterapkan pada sektor pendidikan. 

Untuk menjawab imbauan tersebut, mahasiswa UPI menerapkan berbagai program yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi yang modern dalam KKN Tematik 2021. KKN Tematik merupakan KKN versi adaptasi dengan Normal Baru berkenaan dengan adanya pandemi Covid-19 yang dicetuskan oleh Kemendikbud. Pendidikan tetap merupakan fokus utama pemerintah demi menjaga keberlanjutan pembelajaran generasi muda. 

Gambar 1 & 2. Kondisi sekolah yang sepi karena pembelajaran dari rumah/daring [dokpri]

Gambar 1 & 2. Kondisi sekolah yang sepi karena pembelajaran dari rumah/daring [dokpri]

Walaupun saat ini kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan di sekolah, pembelajaran tetap dilakukan secara daring. Beberapa hal inovatif yang dilakukan oleh para mahasiswa UPI untuk memberikan pengajaran terbaik pada para siswa adalah dengan memberikan bimbingan belajar langsung dari rumah ke rumah dan memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan membuat PowerPoint yang menarik serta interaktif. 

Kali ini, Ajeng, salah satu peserta KKN Tematik UPI 2021 ditunjuk untuk melaksanakan beberapa programnya di SD Negeri 2 Jatimulya Kecamatan Rangkasbitung.

Gambar 3. Pengajaran Siswa SDN 2 Jatimulya langsung dari rumah ke rumah [dokpri]

Dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan, Ajeng berupaya memberi pelajaran secara langsung dengan mendatangi rumah beberapa siswa yang dirasanya paling membutuhkan. Pada dasarnya, setiap siswa memiliki cara belajar dan daya tangkap yang berbeda-beda. Oleh karenanya, beberapa siswa mengalami kesulitan dengan pembelajaran daring terutama karena ketiadaan fasilitas yang memadai serta orangtua yang tidak bisa membantu memberikan pengajaran yang maksimal.

Sebelum memasuki rumah para siswa, ia terlebih dahulu memakai masker serta mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Pengajaran dilakukan dengan tetap memberi jarak aman dengan sang siswa untuk memastikan pengajaran berjalan dengan aman. 

Peralatan yang digunakan tidak menggunakan laptop sebab tujuan dari pembelajaran adalah memberikan pengajaran yang berkelanjutan. Para siswa tidak memiliki laptop sehingga untuk tetap memberikan semangat walaupun dengan berbagai keterbatasan, kegiatan tersebut dilaksanakan secara manual.