Mohon tunggu...
Atri Cahyaningtyas
Atri Cahyaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Work Hard

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa Undip Ajak Cepogo Lindungi Desa dengan 3R dan FinTech

8 Agustus 2020   22:30 Diperbarui: 8 Agustus 2020   22:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Boyolali (Agustus, 2020) Pandemi Covid-19 menjadi masalah untuk semua orang, aktivitas menjadi terhambat sehingga diperlukan penyesuaian terhadapnya, salah satunya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mahasiswa UNDIP. 

Sebagai bentuk penyesuaian dengan keadaan saat ini, KKN mahasiswa UNDIP dilakukan di domisili masing-masing dengan tetap melakukan program untuk pemberdayaan masyarakat sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Dalam pelaksanaan kegiatan KKN tersebut, mahasiswa UNDIP yang berlokasi di Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali melakukan penyuluhan dan mengajak masyarakat berperilaku 3R untuk melindungi lingkungan sesuai poin SDGs ke 11 dan 13 serta melakukan program penyuluhan ‘Pembayaran Tanpa Uang dengan FinTech’ sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.

Pelaksanaan program tersebut dilakukan dengan metode door to door, menanggapi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali sehingga tidak memungkinkan untuk pengumpulan massa.

Program  1 mengenai 3R menyasar ibu rumah tangga, dengan diberikan pengetahuan mengenai prinsip 3R itu sendiri. Kemudian dicontohkan perilaku yang dapat dilakukan untuk mendukung program tersebut. 

Dimana untuk poin Reduce ditekankan pada perilaku untuk menggunakan tas belanja maupun tampat makan sendiri saat membeli makanan maupun minuman, untuk poin Reuse ditekankan pada penggunaan kantong plastik berulang-ulang dan tidak membuka kantong plastik baru jika belum rusak. 

Sedangkan poin terakhir mengenai recycle diajarkan mengenai ide mengubah sampah menjadi kerajinan yang bisa dijadikan sumber pendapatan tambahan. 

Dari pendapat yang terkumpul, ibu rumah tangga di Desa Cepogo sendiri tidak keberatan untuk melakukan hal tersebut. Untuk mendukung keberlanjutan program 3R, ibu rumah tangga diberi tas belanja agar dapat mulai menerapkan perilaku tersebut dari hal yang paling sederhana.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Program 2 mengenai pembayaran tanpa uang dengan fintech, menyasar masyarakat umum di Desa Cepogo. Penyuluhan menekankan penggunaan fintech untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. 

Dari kegiatan penyuluhan dan diskusi, masyarakat Desa Cepogo kebanyakan masih asing dengan teknologi FinTech tersebut, sebagian kecil yang mengenal dan menggunakan FinTech merupakan mahasiswa yang sekolah di luar kota. 

Masyarakat Desa Cepogo berpendapat bahwa untuk orang tua susah menyesuaikan dengan teknologi tersebut, mereka lebih memilih menggunakan uang tunai karena dianggap lebih mudah. 

Mereka juga tidak setuju jika pembayaran cashless diterapkan di lingkungan desa  karena akan menyusahkan kaum lansia, selain itu jaringan internet yang kurang lancar juga salah satu alasan penolakan mereka. Namun, dari penolakan penerapan di Desa Cepogo, masyarakat tetap mendukung adanya FinTech dan perkembangannya di wilayah yang lebih luas, di luar Desa Cepogo.

Oleh    : Atri Cahyaningtyas

DPL    : Dr. Ir. Martini, M.Kes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun