Mohon tunggu...
Ato Triyono
Ato Triyono Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Blogger, PP PGP

Pembelajar sepanjang hayat, Blogger www.sobatbee.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Berdiferensiasi, Guru Senang, Murid bahagia

2 April 2023   08:29 Diperbarui: 2 April 2023   08:37 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum merdeka, sebagai kurikulum pemulihan pasca pandemi memberikan ruang yang lebih leluasa bagi guru dan murid untuk mencapai tujuan pembelajaran, salah satu yang menjadi fokus dalam kurikulum ini adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Setiap anak terlahir di dunia ini dengan kodrat alamnya, sepert kertas kosong yang memiliki gurat gurat tipis. Sebagai pendidik dan orang tua, hanya bertugas menebalkan guratan guratan itu agar lebih jelas, sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut.

Pembelajaran berdiferensiasi mengakomodir kebutuhan siswa dengan memberikan keleluasaan bagi siswa untuk belajar. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa dengan minat, gaya belajar dan kemampuannya melaksanakan pembelajaran yang sesuai. Anak dengan gaya belajar visual, lebih mudah untuk menerima materi pembelajaran dengan melihat objek secara langsung, sedangkan anak dengan gaya belajar kinestetik, memiliki kecenderungan belajar dengan memegang atau dengan gerakan. Semua gaya belajar ini dapat diakomodir dalam satu strategi pembelajaran, yaitu berdiferensiasi

Pada penerapannya pembelajaran ini membutuhkan tahapan tahapa yang perlu dukungan dari semua warga sekolah. Tahapan awal yang harus dilakukan adalah melakukan Pemetaan gaya belajar siswa. Tahapan ini perlu peran serta guru BK dan wali kelas. Pemetaan gaya belajar siswa dapat diketahui dengan melakukan tes kepada siswa berkaitan dengan minat, bakat dan gaya belajar. Kita bisa gunakan aplikasi bantu, misalnya Akupintar. Aplikasi berbasis android ini dapat diunduh di playstore.

Pemetaan gaya belajar dapat diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan guru BK dan wali kelas. Berdasarkan hasil tersebut, guru mata pelajaran dapat mempersiapkan media, materi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar siswa.Strategi pembelajaran berdiferensiasi ini terdiri dari 3, yaitu berdiferensiasi konten, berdiferensiasi proses dan berdiferensiasi produk. Tiap guru dapat menggunakan ketiga strategi tersebut atau memilih salah satu saja.

Pada pelaksanaan pembelajaran, siswa akan dibagi menjadi kelompok kelompok kecil sesuai dengan minat, dan gaya belajar. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan kelompok tersebut. Diskusi masing masing kelompok akan difasilitasi oleh guru dengan memberikan bimbingan dan penguatan. Hasil akhir berupa pemaparan masing masing kelompok dengan presentasi sesuai dengan minat. Serunya pembelajaran berdiferensiasi ini, mengakomodir kebutuhan siswa sesuai kodrat jamannya. Saat ini, media social, Tik Tok, Youtube merupakan hal yang tidak asing bagi anak generasi Z, sehingga sebagai seorang guru harus dapat mengimbanginya.

Pembelajaran berdiferensiasi pada prinsipnya sesuai dengan filosofi Ki Hajar dewantara, yang menghamba kepada siswa, dan menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran. Potensi yang ada pada siswa akan terekspos dengan maksimal, dan guru juga akan Bahagia jika anak didiknya dapat menyerap apa yang disampaikan. Pembelajaran yang menyenangkan akan tercipta, bermula dari minat dan semangat siswa belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, minat yang disukai, dan kesiapan belajar yang dikuasainya. Meskipun demikian, ada beberapa tambahan persiapan bagi guru untuk membuat media, alat belajar dan sumber belajar dengan berbagai model, sehingga pemahaman tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi ini harus benar benar dipahami oleh guru sebagai pendidik.

Strategi pembelajaran berdiferensiasi pada praktiknya juga menyertakan kompetensi social emosional, dimana anak diajak menggunakan perasaan untuk mengekspresikan kondisi saat belajar, sehingga terbangun semangat dan motivasi untuk belajar yang dating dari diri, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati. Pembelajaran berdiferensiasi menginspirasi para guru untuk selalu belajar dan mengembangkan kompetensinya, sehingga guru sebagai agen perubahanm dapat menggerakkan atmosfer yang lebih baik di lingkungan tempat mengajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun