Mohon tunggu...
Daniel Yonathan Missa
Daniel Yonathan Missa Mohon Tunggu... Administrasi - Anak kampung

Saya anak kampung yang kampungan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bandit Komunikasi

11 Juni 2018   21:06 Diperbarui: 11 Juni 2018   21:24 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak bisa dipungkiri, bagian yang erat dan penting dalam kehidupan kita adalah komunikasi (communication). Setiap orang/pihak yang menyampaikan informasi, pesan, gagasan, perasaan, dan sikap disebut komunikator (communicator).

Sedangkan orang-orang/pihak-pihak yang menerima segala sesuatu yang disampaikan oleh komunikator dan selanjutnya menerjemahkan atau menginterpretasi hal-hal tersebut lalu mengirimkan umpan balik (feed back) dikenal sebagai komunikan (communicatee).

Komunikasi memungkinkan kita melakukan banyak hal. Apalagi identitas kita sebagai makluk sosial mengharuskan kita berinteraksi dengan sesama, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Tanpa komunikasi kita tak dapat berinteraksi secara efektif.

Bisa dikatakan, sebagian besar aktifitas manusia tidak mungkin dapat berlangsung tanpa komunikasi. Komunikasi dilakukan untuk menyampaikan berbagai kebutuhan. Tidak hanya kebutuhan primer yakni sandang, pangan, dan papan tetapi juga kebutuhan lain yang juga menunjang kehidupan kita. Lewat komunikasi kebutuhan akan informasi, berbagi, mengembangkan diri, menyampaikan gagasan, dan perasaan bahkan sikap dapat dipenuhi.

Sebagai sarana penting, komunikasi tidak hanya dapat mengimplementasikan berbagai aktivitas, tetapi juga dapat mengidentifikasi maksud, tujuan, bahkan identitas setiap orang yang berkomunikasi. Dengan komunikasi, setiap orang dapat saling mengetahui atau bahkan mengenal karakteristik masing-masing. Bahkan komunikasi membuat kita bisa mengetahui siapa diri kita.

Tujuan utama komunikasi adalah mempengaruhi perilaku. Faktanya, tidak semua orang setuju dan mendukung atau tidak setuju dan tidak mendukung gagasan kita. Ketidaksetujuan atau ketiadaan dukungan tentu merupakan persoalan yang mesti diretas. Dan dengan komunikasi permasalahan semacam ini bisa diselesaikan. Orang-orang yang tadinya tidak mendukung, akhirnya dapat memberikan dukungan. Perilaku yang tadinya tidak searah menjadi searah. Jelas, ada perubahan perilaku.

Pada saat komunikator menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingannya mungkin akan berbenturan dengan kepentingan komunikan. Dalam situasi yang demikian, bisa saja terjadi komunikasi yang manipulatif. Komunikator akan berusaha mencari cara agar kepentingannya dapat terpenuhi dan tidak jarang dengan memanfaatkan kepentingan komunikan untuk tujuan tersebut.

Berdasarkan pengalaman kita semua, komunikator dengan gaya memanfaatkan kepentingan komunikan tidak sulit ditemui. Hampir di setiap aktivitas kita selalu ada orang-orang/pihak-pihak seperti ini. Orientasi mereka hanyalah kepentingan diri mereka sendiri. Bagi mereka, kepentingan komunikan merupakan tumbal yang harus dikorbankan agar kepentingan mereka tercapai.

Kita hidup di zaman yang serba instan. Di zaman ini tersedia banyak kemudahan yang dapat membantu melancarkan segala aktivitas kita, tidak terkecuali aktivitas komunikasi. Maka tidak heran bila secara faktual, banyak orang tidak lagi menempuh cara-cara yang dirasa menyulitkan. Kalau pun ada, kemungkinan, hal itu dilakukan pada saat segala cara yang dianggap mudah ternyata belum membuahkan hasil sesuai harapan.

Dewasa ini, banyak orang tidak lagi mempedulikan cap atau stigma negatif yang disematkan kepada mereka karena aktivitas komunikasi yang bersifat destruktif terhadap citra diri mereka sendiri. Seakan-akan mereka lebih bergembira disebut inkonsistensi dalam berkata-kata asalkan tujuan mereka tercapai dalam waktu singkat daripada dipandang berintegritas tetapi tidak berhasil atau membutuhkan waktu yang relatif lama untuk meraih yang diharapkan. 

Kenyataan bahwa ada komunikator yang memanipulasi kepentingan komunikan sebagai cara untuk mencapai tujuannya, menguak identitas mereka yang sebenarnya. Identitas yang dimaksudkan di sini bukanlah soal data diri, melainkan lebih kepada motif yang menggerakkan komunikator menggagas suatu aktivitas komunikasi dengan komunikan. Dari hal ini pula kita dapat mengetahui maksud seseorang berkomunikasi dengan orang lain. Tentu mengetahui motif komunikasi seseorang bukanlah perkara gampang. Penyebabnya, motif merupakan sesuatu yang ada di dalam diri seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun