Salah satu candu yang tak bisa dianggap remeh adalah candu terhadap produk teknologi. Persoalan ini kelihatannya simpel tapi sebenarnya tidak. Rumit. Kecanduan dapat kita maknai sebagai keterikatan pada sesuatu hal yang mengakibatkan terabaikannya hal lain yang justru penting. Dengan demikian orang yang kecanduan gadget merupakan orang yang mengikatkan dirinya atau membiarkan dirinya terikat pada produk tekhnologi seperti gadget. Sebenarnya, berdasarkan pengerti ini, kita dapat menolong orang yang demikian. Bagi saya, inilah kunci untuk memecahkan persoalan kecanduan gadget.
Saya percaya, perubahan perilaku dimulai dari perubahan pola piker. Seseorang yang kecanduan gadget tetapi berkeinginan untuk melepaskan diri dari persoalannya itu, pertama-tama yang harus dilakukannya ialah mengubah persepsinya terhadap gadget. Bisa dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana, berikut ini: apa fungsi dasar gadget? Kontribusi positif apa yang diperoleh gadget terhadap kehidupan si pengguna gadget? Apakah kedudukan gadget melebihi kedudukan keluarga si pengguna gadget? Bisakah hidup tanpa gadget? Bisakah hidup tanpa keluarga? Bila diminta untuk memilih antara gadget dan keluarga, manakah yang akan dipilih? Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab sendiri oleh orang yang yang terikat dengan gadget. Tujuannya supaya secara bertahap ia mulai mengidentifikasi hal mana yang penting dalam hidupnya. Substansi dari semua pertanyaan tersebut adalah manfaat dan efek buruk gadget dalam interaksi sosial. Mengapa hal ini penting? Sebab pada kenyataannya ada orang yang melupakan keluarganya hanya karena kecanduan gadget. Jangan lupa untuk menuntun orang tersebuat dalam suasana santai.
Tahap selanjutnya, mintalah dia untuk tidak menggunakan gadget selama satu jam saja. Tentu tidak mudah tetapi tak ada salahnya mencoba. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana orang tersebut mampu mengontrol keinginannya bermain gadget. Jadi bukan soal bias atau tidak bisa tidak bermain gadget selama sejam melainkan tentang bisa atau tidak bisa menahan keinginan. Apabila hal ini dilakukan secara terue menerus secara berturut-turut, maka hasil yang baik dapat dicapai. Terakhir, manakala tahap pertama dan kedua sudah dilakukan tetapi tidak memperlihatkan hasil sebagaimana diharapkan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan tindakan ekstrim. Bentuknya, memisahkan dia dengan keluarga untuk sementara waktu dan pada saat yang bersamaan biarkan dia bersama gadgetnya. Langkah ini utk mengetahui apakah dia akan merasa kehilangan keluarganya atau tidak. Tetapi bila dia merasa kehilangan, maka itu merupakan momentum yg tepat untuk menyampaikan apa yagg kita inginkan.