Mohon tunggu...
hadi tresna
hadi tresna Mohon Tunggu... -

an ounce of action is worth a ton of theory

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PERANG SAUDARA DI SURIAH (SYRIA)

18 Desember 2012   19:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:24 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut berita bahwa perang saudara di Suriah telah memakan korban lebih dari 40 ribu orang, termasuk anak2 dan bayi2.

Keadaan perang dalam negri Suriah ini memang sngat membingungkan untuk dipahami oleh orang luar yang tidak mengetahui keadaan politik dan situasi dalam negeri Suriah.

Suriah atau Syria dipimpin oleh Bashar Assad yang menganut Alawit yaitu bagian dari Islam Syiah, padahal kaum Alawit ini adalah minoritas di Suriah,. Sedangkan penduduk Suriah sendiri mayoritas Islam Sunni.

Pemerintahan Assad yang dipegang oleh Alawit (kaum minoritas) didukung juga oleh para penganut Kristen Suriah. Meskipun wakil persidennya seorang Islam Sunni.

Dimulai pada bulan Januari 2011, pemeluk Islam Sunni mulai menginginkan bagian dalam pemerintahan, disinlah mulai bentrokan2 antara Sunni dan pemerintah yang Syiah, yang disebut Arab Spring.

Keadaan ini makin memburuk ketika pemerintahan Assad membubarkan demontrasi kaum sunni yang damai dengan tenbakan2 dari tentara pemerintah ynag mencoba mematahkan demontrasi ini.

Perkembangan pemberontakan oleh kaum Sunni semakin berani setelah Barat berjanji tidak akan ikut campur urusan dalam negri Suriah.

Tetapi Assad tentu saja mendapat bantuan dari Iran yang juga pemerintahannya di kuasai oleh Kaum Syiah. Dalam hal ini Iran yang mendapat dukungan dari Cina dan Rusia, karena hubungan dagang (terutama minyak). Merasa ada kekuatan Iran (yang dibantu Cina dan Rusia), Assad sangat yakin bisa meredam pemberontakan2 yang berasal dari demontrasi2 kaum Sunni.

Dari semula para demonstran2 kaum Sunni ini, dimulai Januari 2011 mereka berani menuntut haknya di Suriah, tentu saja ada dukungan dari Saudi yang memang menjadi pusat kaum Sunni.

Yang menjadi rumit, karena pihak Barat mula2 tidak mau ikut campur dalam keributan di Suriah, maka kesempatan ini dipergunakan kaum Taliban untuk membantu kaum Sunni yang bergerak di Suriah, karena kekurangan persenjataan dan kekurangan orang2 yang berpengalaman berperang.

Yang paling membingungkan pengamat, menurut beberapa berita, bahwa terdapat pelatih2 orang2 dari Israil untuk melatih para pemberontak2 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun