Mohon tunggu...
Jie Laksono
Jie Laksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - What is grief if not love perseverance?

Ketika kata lebih nyaman diungkapkan lewat tulisan ketimbang lisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Five Stage of Grief Series: Denial

25 Januari 2021   17:50 Diperbarui: 25 Januari 2021   17:58 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Sumber: www.everydayhealth.com

Ketika sedang menuju ke kamar mandi, pintu kafe terbuka. Sosok wanita yang sudah sangat ia kenal bersama seorang pria memasuki kafe, Vina dan pria itu sudah datang. Pandangan Riko bertemu dengan pandangan Vina. Riko gugup, salah tingkah. Riko melanjutkan jalannya ke kamar mandi, sebelum hilang dari pandangan, ia sempat melirik ke arah Vina dan pria itu. Vina terlihat membisikan sesuatu kepada pria itu.

***

Riko menengok kiri dan kanan setelah ia keluar dari kamar mandi, ia tidak melihat pria itu. Kemudian ia menuju tempat duduknya, Vina terlihat duduk di depan meja yang sudah lebih dari 5 jam lalu Riko tempati. Riko duduk di hadapan Vina.

"Sudah lama Ko?" tanya Vina datar. "1,2,3,4 gelas, hampir 5 jam kamu di sini?" tanya Vina lagi, sambil menghitung gelas kosong di depannya. Riko hanya diam saja.

"Siapa cowok itu?" tanya Riko kepada Vina

Sambil menghela nafas panjang, Vina menjawab "Hanya untuk itu kamu jauh-jauh dari Jakarta ke sini? Gak bisa tanya lewat handphone?" jawab Vina datar.

"Selain itu, kamu juga gak berhak tanya itu, kamu sadar gak seeh? Kita sudah hampir setahun putus?" jawab Vina lagi. "Kamu ingat gak? Sudah 11 bulan lebih 8 hari semenjak kita putus?" lanjut Vina sambil memandang tajam Riko di depannya.

Riko terdiam mendengar perkataan Vina.

"Aku cuma mau nunjukin kalo pria itu, bukan pria yang baik-baik. Dia juga banyak komen di foto-foto wanita yang lain" kata Riko sambil berusaha menunjukan capture foto aktivitas media social milik pria yang tadi datang bersama Vina. Lebih dari 3 hari Riko menelusuri seluruh media social milik pria itu.

"It doesn't matter, its not your business" kata Vina sambil bangkit dari tempat duduknya untuk pergi.

"Iya, kamu menang" kata Riko lirih ketika Vina bangkit dari tempat duduknya. "Kamu bilang apa Ko? Kata Vina kembali duduk mendengar suara lirih Riko. "Aku menang? Move on pasca putus itu bukan lomba Ko, kamu sadar kan itu?" tanya Vina kembali duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun