Mohon tunggu...
Atiqah ulfah badriyah
Atiqah ulfah badriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fisioterapi Universitas 'Aisyiyah yogykarta

saya adalah seorang mahasiswa yang suka menulis dan masih berproses untuk lebih baik , dan mencari wawasan serta pengalaman yang lebih banyak lagi . Saya adalah anak pertama saya berasal dari padang sumatra barat, kinali pasaman barat salam kenal :)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Akankah Kelas Daring Selesai? Harapan Tak Kunjung Usai

16 Juni 2021   18:58 Diperbarui: 17 Juni 2021   06:28 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padang - Berawal dari munculnya sebuah virus di kota bernama Wuhan, China yang saat ini sudah menginfeksi lebih dari 20 juta umat manusia di dunia. Sebuah kejadian yang tidak terbayangkan sebelumnya akan terjadi separah ini. Sehingga memaksa manusia untuk merubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

 "Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah" ungkapan yang pernah diutarakan Ki Hajar Dewantara. Ungkapan yang menggambarkan kondisi pendidikan Indonesia saat ini. Di tengah wabah pandemic sekolah -- sekolah ditutup sehingga diberlakukan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom.

Hampir semua proses perkuliahan dilakukan dengan daring. Sehingga bimbingan dan pengawasan yang dilakukan Dosen-Dosen kepada Mahasiswa selama masa pandemi dan kooperatifnya Mahasiswa sehingga membuat kerja sama antar kedua pihak untuk membuat perkuliahan secara daring ini berjalan dengan lancar.

Jaringan internet yang terkadang buruk menjadi kendala teknis yang dihadapi selama perkuliahan daring. Akan tetapi, halangan tersebut tidak membuat malas dalam perkuliahan daring. Karena persiapan yang dilakukan sebelum jam kuliah berlangsung lah yang menjadi jawabannya.

Saya adalah  mahasiswa kesehatan yang merupakan angkatan pertama melaksanakan proses pembelajaran daring. Dimana seorang mahasiswa pertama kalinya masuk perkuliahan tidak berjumpa secara lansung dengan dosen dan teman-teman , tidak merasakan bagaimana proses orientasi studi pengenalan kampus. Sangat sedih bukan? Yang seharusnya masa OSPEK merupakan masa dimana mahasiswa baru mengenal bagaimana kehidupan kampus, berjumpa dengan kakak tingkat yang membimbing dan memberikan arahan.

Saya juga merasakan perkulihan daring ini ada yang bisa di pahami  dan ada  yang tidak, seperti ketika pembelajaran yang seharusnya seorang mahasiswa harus secara lansung melihat dan mengenal bagian-bagian tubuh manusia tetapi karna daring seorang mahasiswa hanya belajar melawati video, foto dan tidak terlalu paham dengan yang diberikan. Nah dari sini kita belajar bahwa perkulihan daring ada yang menyenangkan dan ada yang  tidak.

Dampak dari kuliah daring ini ada yang positif ada yang tidak , hal positif yang dapat kita ambil ialah ketika kuliah daring waktu untuk belajar di rumah banyak, mahasiswa tidak dapat bermain-main ketika perkuliahan sudah berakhir, mahasiswa bisa hemat karna makan di rumah. Sedangkan hal negatif yang muncul ketika kuliah daring ialah ketika kuliah daring mahasiswa bisa sambil tiduran, tidak menyimak dosen ketika perkuliahan sedang berlangsung dan saat kuliah daring ini tugas-tugas banyak yang dikumpul melalui vidio yang seharus nya mahasiswa lansung praktik di labor sekarang hanya bisa mempraktikkan nya di rumah sehingga mahasiswa banyak yang tidak tau dimana letak kesalahan nya saat melakukan praktik, karna dosen tidak melihat secara  lansung praktik yang mereka lakukan.

Marilah kita sadar dengan bertambahnya angka covid-19 di Indonesia menyebabkan berbagai kalangan mulai paranoid dan cemas.  Masyarakat dan mahasiswa merasa tidak diberi kepastian akan banyak hal, seperti pandemic yang tidak kunjung selesai, tetapi justru meningkat terus tiap harinya.

Hal ini mengakibatkan para mahasiswa dan masyarakat mulai kehilangan pekerjaan, bertambahnya pengangguran dari mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahannya, dan memicunya kasus kematian baru yang disebut "Kelaparan". Marilah kita patuhi protocol kesehatan agar perkulihan secara daring ini berakhir.

" sebetulnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri, tapi rasa cemas, rasa panic, rasa ketakutan, dan berita-berita hoaks serta rumor "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun