Mohon tunggu...
Atin Mulangga
Atin Mulangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Universitas Sebelas Maret

Saya memiliki hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Menanti Hari Itu

7 Desember 2022   08:20 Diperbarui: 8 Desember 2022   21:51 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok gadis kecil berambut hitam yang panjang, memiliki mata sipit dan berkulit sawo matang. Gadis kecil yang selalu ceria dalam hari-harinya (Gambar oleh Sasin Tipchai dari Pixabay)

"Hmmm, seperti yang kamu lihat." Jawab ibunya.

"Bu, kenapa hari yang aku nantikan tak kunjung datang ya, padahal aku sudah tidak sabar menanti hari itu. Aku terus memikirkan hari itu Bu." tanya Lalitha kepada ibunya.

"Hahaha, sabarlah nak. Sebentar lagi kan sudah akan berganti bulan, hari yang akan kau nanti pasti akan segera datang." Jawab sang ibu dengan suara lembut.

"tetapi kita juga belum mempersiapkan semuanya bu, kapan kita akan mempersiapkan itu semua? Lalu tema kartun apa yang akan aku pakai dalam acara ulang tahunku nanti ya bu?" ucap Lalitha dengan banyak pertanyaan.

"Hmmm kita akan mempersiapkan itu semua nanti, ketika sudah ganti bulan dan mendekati hari yang kau nanti. Untuk tema kartun yang ingin kau gunakan, itu terserah mu nak. gunakan saja kartun favoritmu." Jawab ibunya.

"Owh baiklah Bu, aku akan menanti hari itu dengan penuh kesabaran hahaha." Jawab Lalitha dengan tertawa lalu memancarkan senyum manis dihiasi lesung pipi di wajahnya.

Hari berganti hari, dan bulan telah berganti bulan. Tepat pada bulan Agustus, bulan dimana gadis kecil itu dilahirkan ke dunia delapan tahun yang lalu. Ya diusianya yang sudah menginjak umur Sembilan tahun pada bulan ini, ia masih tetap menjadi anak tunggal di keluarga kecilnya.

"Dringggg....Dringgg...Dringg" suara dering alarm berbunyi keras dan membangunkan Lalitha dari tidur nyenyaknya. Ia langsung membuka matanya dan beranjak pergi dari tempat tidur untuk melihat kalender yang terpampang di dekat meja belajarnya. Sontak dia terkejut ternyata hari yang dinantinya akan segera tiba, dia lalu berlari keluar kamar dan memberitahukan hal tersebut pada ibunya. Lalu ayah, ibu, dan lalitha berbincang di ruang tengah sembari memikirkan konsep yang akan digunakan dalam pesta ulang tahunnya. Disini semua memikirkan tema kartun apa yang akan digunakan oleh Lalitha dalam pestanya. Lalitha memilih menggunakan tema kartun princess yang serba pink karena ia sangat menggemari kartun Disney princess, terutama tokoh princess Belle dan Aurora.

Singkat cerita sang ayah dan ibunya sedang sibuk membeli dan menyiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan untuk acara pesta itu. Tak lupa juga mereka membelikan hadiah yang spesial untuk putri nya yaitu sepeda lipat yang telah lama diimpikan. Kado tersebut masih dirahasikan dan akan menjadi kejutan di hari yang dinanti Lalitha.

Suatu malam Lalitha dan kedua orang tuanya sedang mempersiapkan undangan dan menulis siapa saja teman-teman yang akan diundanginya. Keesokan harinya Lalitha berangkat ke sekolah dan membawa undangan tersebut lalu ia bagikan pada teman-teman kelasnya, sembari bercerita kalau dia sudah tidak sabar menanti hari itu tiba.

Yeay! dimana hari ini adalah hari terakhir coretan tanggal menggunakan tinta merah di kalender Lalitha selesai. Itu berarti tanda bahwa besok adalah hari yang telah ia nanti sejak lama akan tiba. Malamnya rumah Lalitha penuh dengan hiruk piruk persiapan pesta ulang tahunnya, dekor serba pink bernuansa princess telah menghiasi ruang tamu rumah Lalitha. Sang ibu yang sedang sibuk membungkus buah tangan untuk para tamu yang akan datang besok, ayahnya sedang membantu mempersiapkan dekor-dekor dan memompa balon-balon. Lalitha merasa sangat senang dan bahagia akan hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun