Mohon tunggu...
Atimah Imah
Atimah Imah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Jakarta Barat

Penulis tidak pernah dilahirkan tetapi diciptakan mencipta dalam suatu penciptaan seseorang mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan,daya dan kemampuan saja,tetapi ia sertakan seluruh jiwa dan napas hidupnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Orang Bermanfaat!

3 Juli 2022   19:07 Diperbarui: 3 Juli 2022   19:49 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi Orang Bermanfaat!

Nabi Muhammad Saw berpesan, "Sebaik-baik manusia, adalah yang paling bermanfaat untuk sesamanya."

Pesan Beliau, jika diamalkan oleh seluruh umat-Nya, pasti akan membuat kehidupan ini terasa lebih nyaman. Bagaimana tidak, semua orang akan berusaha saling berprilaku baik antara sesama.

Menjaga iman adalah dengan memiliki teman yang baik. "Saat kita bergaul dengan orang-orang shalih, kita tanpa sadar akan turut menjadi orang yang taat. Sehingga pilihlah lingkungan yang akan membawa kita kepada ketaatan kepada Allah SWT", katanya.

Dalam Surat Al-Kahfi : 28 kita dianjurkan untuk bersabar saat bersama orang sholih, karena mungkin akan tidak menyenangkan. Saat kita masih tertatih bermalasan, kita dipacu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun ketika terus bersama dengan mereka dan abai terhadap urusan hawa nafsu dunia mengharap ridho Allah SWT maka surga adalah balasannya," imbuhnya.

Untuk senantiasa meniatkan segala aktifitas demi menggapai ridho Allah. "Mau dimana kita menyelesaikan pendidikan, dimana bekerja, dengan siapa bekerja Allah AWT tunjukkan jalanNya. Selain itu Allah akan senantiasa membersamai orang-orang yang berbuat baik. Sebelum itu kita harus membenarkan niat atau tujuan kita, lalu selanjutnya bagaimana usaha kita.

Pastinya, akan sulit kita menemukan orang-orang saling jegal, saling sikut, saling hantam, atau bahkan saling bunuh. Persis sebagaimana kita kerap melihat fenomena ini di sekitar kita.

Keimanan seseorang pada dasarnya selalu mengalami dinamika pasang surut. Saat kita lalai pada satu hal, biasanya hal lain akan ikut lalai. "Kesibukan dunia jangan sampai membuat kita lalai. Karena pada ketakwaan terdapat kedamaian. Sedangkan pada kelalailan hati kita akan diliputi kecemasan dan tidak tenang. Saat hubungan kita baik dengan Allah SWT, urusan dunia kita akan senantiasa dimudahkan dan dilancarkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun