Mohon tunggu...
Atika Vida
Atika Vida Mohon Tunggu... Model - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Efek Pandemi Covid-19 bagi Ekonomi

27 April 2020   10:25 Diperbarui: 27 April 2020   10:25 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Covid -- 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru saja ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Di Indonesia sendiri mulai adanya orang yang terjangkit virus ini axdalah seorang WNI berusia 30 tahun yang melakukan kontak langsung dengan warga jepang yang sudah terjangkit covid -- 19, kemudian dia menularkan virusnya kepada ibunya yang berusia 61 tahun. Ibu dan anak ini tinggal didaerah Depok, Jawa Barat. Dan sejak saat itu penyebaran virus corona ini mulai menyebar.

Di Indonesia sendiri, Jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia masih bertambah tanggal 25 April 2020, jumlah pasien positif di angka 8.607 orang. Hal ini disampaikan Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto. 

Kabar baiknya yakni dari pasien sembuh dan dinyatakan negatif COVID-19 bertambah 40 orang. Sehingga, total pasien sembuh hingga hari ini adalah 1.042 orang. Sedangkan, jumlah pasien meninggal juga bertambah sebanyak 31 orang jadi total pasien meninggal mencapai 720 orang.

Pandemi corona akan membuat pertumbuhan ekonomi dunia tidak stabil bahkan negative tahun ini. Dana Moneter Indonesia atau IMF situasinya bisa lebih buruk dari Depresi Besar atau Great Depresion pada 1930an. Padahal, baru tiga bulan lalu IMF mengeluarkan perkiraan pertumbuhan pendapatan per kapita yang positif di lebih 160 negara anggotanya. Sekarang, proyeksinya berbalik arah bahkan berdampak ke 170 negara.

Keputusan isolasi penuh atau Lockdown yang sudah diterapkan diberbagai jumlah Negara untuk memutus rantai penyebaran virus corona ini telah memaksa banyak perusahaan untuk tutup dan memberhentikan karyawannya.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah telah meminta pelaku usaha agar PHK menjadi opsi terakhir. Para pengusaha diminta untuk lebih dulu mengurangi upah dan fasilitas bagi pekerja tingkat atas, mengurangi shift kerja, menghapuskan kerja lembur, mengurangi jam kerja, mengurangi hari kerja, dan meliburkan atau merumahkan pekerja secara bergilir.

Apa itu Depresi Besar? Depresi, mengutip dari situs Otoritas Jasa Keuangan, merupakan keadaan ekonomi yang ditandai oleh menurunnya harga, menurunnya daya beli, dan jumlah penawaran yang jauh melebihi permintaan. 

Kondisi itu juga menyebabkan angka pengangguran meningkat secara tajam dan dunia usaha mengalami kelesuan yang mengarah kepada likuidasi perusahaan (depression). 

Di Indonesia pandemi virus corona berpotensi menciptakan lonjakan jumlah pengangguran. Center of Reform on Economics atau CORE memperkirakan jumlah pengangguran terbuka pada kuartal II 2020 akan bertambah 4,25 juta orang.

Jadi, dapat disimpulkan efek pandemic corona ini tidak berdampak pada kesehatan saja akan tetapi dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun