Mohon tunggu...
atika salsabila
atika salsabila Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa

Mahasiwa FK Universitas Indonesia 2019

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran Vaksin

19 Agustus 2019   19:34 Diperbarui: 19 Agustus 2019   20:06 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Vaksinasi adalah salah satu metode pencegahan penyakit yang mudah menular. Vaksinasi sendiri merupakan metode pengobatan yang cukup kontroversial di tengah-tengah masyarakat, baik masyarakat dalam skala nasional maupun internasional.

Gerakan anti-vaksin telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun di media-media.  Gerakan tersebut bisa saja berpengaruh pada daerah-daerah tertentu. 

Biasanya, di daerah-daerah yang penduduknya banyak yang tidak divaksin, seringkali ditemukan kasus penyakit yang sebenarnya dapat dihindari dengan malakukan vaksinasi. 

Masyarakat yang memilih tidak menggunakan vaksin biasanya menganggap bahwa vaksin itu berbahaya. Vaksin dianggap berbahaya sebab masyarakat berpikir bahwa ketika vaksinasi dilakukan maka tubuh kita secara sengaja dimasukkan zat-zat yang tidak baik bagi kesehatan. 

Selain itu, masyarakat juga menolak vaksinasi karena meduga bahwa dokter seringkali bekerja sama dengan suatu perusahaan farmasi dan akan mendapat keuntungan dengan banyaknya pasien yang jatuh sakit sehingga dokter dengan sengaja memaparkan zat berbahaya pada anak-anak. Alasan lain yang sering dijadikan argumen adalah vaksin membuat sistem imun tubuh kita bekerja secara berlebihan. (1)

Argumen-argumen anti vaksin ini digemakan oleh berbagai organisasi maupun individu dan nyatanya banyak sekali informasi tersebut berasal dari organisasi ataupun individu yang ternyata mengambil keuntungan dari adanya gerakan anti-vaksin tersebut. Keuntungan yang diambil bisa berupa menulis artikel tentang bahaya vaksin lalu karena banyak yang tertarik dan membaca artikel tersebut maka penulis bisa memasang iklan online dan medapat keuntungan.(1)

Argumen-argumen tersebut yang tersebar melalui berbagai media, terutama internet, menyebabkan kepercayaan orang tua terhadap dokter berkurang. Akan tetapi, walaupun gerakan anti vaksin masih digemakan, kepedulian orang tua terhadap vaksin meningkat, pada tahun 2000 hanya 19% orang tua yang peduli terhadap vaksin, tetapi pada tahun 2009 terjadi peningkatan angka menjadi 50%.(1)

Argumen-argumen yang dikatakan dan disebarkan oleh penggerak anti-vaksin sebenarnya tidaklah benar jika dipelajari lebih lanjut. Penggerak anti-vaksin mengatakan bahwa tubuh terpapar dengan zat berbahaya ketika melakukan vaksinasi.(1) Contoh zat yang sering dipermasalahkan adalah ethyl mercury, padahal ethyl mercury sendiri telah tidak lagi digunakan untuk pembuatan kebanyakan vaksin sejak tahun 2001.(1)  Bahkan, walaupun digunakan tak ada data yang mendukung tentang bahayanya zat tersebut. (2) Bahan lainnya yang sering dipermasalahkan seperti antifreeze, bahkan tidak pernah ada dalam vaksin.(1)

Argumen yang menyatakan bahwa imun tubuh akan bekerja secara berlebihan disebabkan oleh vaksin adalah argumen yang hanya dikatakan oleh orang-orang yang tidak mengerti sama sekali tentang vaksin. Nyatanya, selama kita beraktivitas kita selalu terpapar banyak sekali mikroba maupun antigen lain. Antigen yang dipaparkan vaksin hanyalah bagian yang sangat kecil jika dibandingkan dengan antigen-antigen yang telah terpapar ke tubuh kita selama kita hidup.(1)

Dalam dunia medis, vaksin sendiri terdiri dari dua jenis. Jenis yang pertama adalah jenis yang mengandung patogen yang telah dilemahkan. 

Vaksin jenis ini memiliki cara kerja yang sama dengan respon imun tubuh ketika manusia terinfeksi pertama kali dan akan lebih tahan dari infeksi patogen tersebut jika terpapar untuk kedua kalinya. Vaksin jenis ini berperan dalam membuat sel menjadi lebih kuat dan meningkatkan respon antibodi tubuh. Bahkan, vaksin jenis ini biasanya dapat bertahan seumur hidup.(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun