Mohon tunggu...
Extradionary
Extradionary Mohon Tunggu... Mahasiswa - You

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Korean Wave terhadap Popularitas dan Gaya Hidup

30 Januari 2023   21:05 Diperbarui: 30 Januari 2023   21:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya korea kini sudah berkembang pesat dan meluas dengan keberagamannya.  Budaya korea yang hadir di berbagai kalangan menghasilkan suatu fenomena yaitu " Korean Wave" atau disebut dengan  Hallyu. Fenomena ini dapat dijumapai di dalam kehidupan dan dampaknya sangat terasa terutama pada generasi milenial. perkembangan teknologi informasi menjadi faktor utama penyebab antusiasme publik terhadap Korean Wave terutama di indonesia. 

Fenomena Korean Wave diawali dengan dunia hiburan korea seperti musik, k-drama, dan variety show yang dikemas secara menarik dengan menyajikan visual dan budaya korea di dalamnya. Salah satu budaya korea yang populer adalah pada perindustrian musik korea yaitu boyband  dan girlband yang menjadi ciri khas dalam musik K-pop. Boyband  dan girlband menjadi sangat komersil bagi dunia hiburan musik korea. Popularitas musik korea mampu bersaing dengan perindustrian musik di berbagai dunia dan mampu menjadi idola di seluruh dunia. 

Banyak sekali boyband  dan girlband  korea yang mampu berjajar dengan artis internasional dan mendapatkan jam terbang yang cukup padat. Fenomena Korean Wave ini tentunya merupakan fenomena yang besar dan sangat eksis di kalangan Generasi Z. Namun dalam fenomena ini dapat mempengaruhi bagaimana pola pikur, gaya hidu atau lifestyle seorang penggemar. Fenomena Korean Wave banyak menimbulkan penggemar fanatik dan secara tidak langsung dapat membentuk sebuah gaya hidup penggemar itu sendiri. 

Budaya populer yang masuk dan berkembang di daerahnya sendiri tentunya memberikan dampak dan efek bagi yang menerimanya. Dalam fenomena ini para penggemar Korean Wave mengkonsumsi sebuah produk budaya yang akan membentuk identitas baru dalam dirinya dengan menciptakan gaya hidup. Gaa hidup akan terbentuk dan memberikan identitas tertentu. Fanatisme yang terbentuk ini akan mempengaruhi keterlibatan internal, eksternal, keinginan untuk memiliki dan interaksi sosial. poin utama dari adanya fanatisme dari Korean Wave adalah rasa suka dan kagun yang tinggi dari seorang fans kepada idolanya. 

Penafsiran terhadap budaya Korean Wave yang masuk akan membentuk diri seseorang atau penggemar menjadi fanatik. Fanatisme adalah faktor utama menjadi Korean Wave sebagai area ntuk membetyk gaya hidup seorang penggemar. Sebagai contoh bentuk fanatisme seorang penggemar kepada produk budaya Korean Wave adalah, perilaku konsumtif NCTZEN dalam dalam pembelian merchendise. Perilaku ini tentunya merubah seorang penggemar menjadi konsumtif terhadap barang yang sebelumnya idak diinginkan atau tidak dibutuhkan, dan mereka membeli hanya sekedar suka karena barang tersebut merupakan merchendise dari idolanya. 

Bukan hanya NCTZEN, namun juga beberapa fandom lainnya yang merubah perilaku komunikasi mereka yang akhirnya dapat berselisih dengan fandom lain atau disebut dengan " War". Perubahan ini melatarbelakangi karena mereka adalah salah satunya dalam fandom tersebut dan merasa harus mendukung idolanya. Hal ini tentunya merubah gaya hidup atau lifestyle dalam diri seorang penggemar. Perubahan gaya hidup atau lifestyle terbentuk dengan adanya selera yang dipilih dari seorang individu. Sebagai bentuk implementasinya ini kan mempengaruhi dan menimbulkan beberapa dampak dalam diri seorang penggemar atau Korean Wave.

Fenomena Korean Wave, ini dapat dikaitkan dengan selera dan distingsi. Selera dan distingsi adalah bagaimana suatu individu dapat menciptakan keinginannya dengan kebiasaan gaya hidup atau lifestle yang baru dan bertolak belakang dengan kebiasaan gaya hidup yang sebelumnya. Selera dapat diartikan atau berfungsi sebagai penanda status sosial. selera dipengaruhi oleh beberapa besarnya kapital ekonomi, budaya, sosial dan simbolik yang dimilki seseorang serta bagaimna seseorang tersebut dapat memposisikan kapital tersebut. 

Fenomena ini dipengaruhi dengan arena sosial atau latar setting dimana posisi sosial seseorang berada. Arena sosial dapat tercipta melalui sebuah proses dimana interaksi antara habitus dankapital yang dimiliki oleh seorang individu. Implementasinya adalah ketika seseorang tinggal di dalam lingkungan yang memiliki latar belakang korean pasti akan memiliki kaitannya dengan Korean Wave karena budaya mereka sendiri. 

Namun ada beberapa posisi sosial seseorang yang berada dalam kawasan orang yang explore dengan budaya populer korean, dengan begitu seseorang akan terpengaruhi dan akan memilih selera dalam diri individu. Arena sosial yang berbeda dari sutau perbedaan atas gaya hidup seseorang ini akan menciptakan pilihan selera yang berbeda. 

Fenomena Korean Wave yang terbentuk melalui selera dan distingsi ini saling berkaitan. Ketika seorang fans fanatik yang terpengaruhi dari budaya Korean Wave akan mengalami suatu perubahan dalam diri individu. Seperti perubahan perilaku menjadi konsumtif dengan membeli merchendise atau barang yang berkaitan dengan idolanya. Atau mengagumi secara berlebihan atau menghabiskan uang dengan membeli album atau barang barang yang berkaitan dengan idolanya hingga mengikuti aktivitas fandom dari idolanya. 

Gaya hidup dari fenomena ini seperti bagaimana seseorang akan meiliki dunia sendiri yaitu bagaimana cara penggemar menghabiskan waktu, apa yang dianggap penting dalam hidupnya atau ketertarikan, dan apa yang penggemar pikirkan tentang dunia sekitar. Hal ini tentunya merubah gaya hidup hingga perilaku dari seorang individu karena selera yang dipilihnya. Selera dan distingsi ini akan merubah diri individu tanpa sadar karena perilaku tersebut dilakukan atas kesenangan dan ketertarikan seorang individu dari selera yang dipilihnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun