Mohon tunggu...
Atifa KaspiaRiska
Atifa KaspiaRiska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main volly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidup Sehat dengan Stres

7 Desember 2022   15:12 Diperbarui: 7 Desember 2022   15:27 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita semua pasti pernah mengalami yang namanya stress, baik itu stres karena sekolah,
kerjaan atau kegiataan sehari-hari. Hal ini menjadi kita lebih emosional, produktivitas kita
terganggu bahkan sampai keseharian kita menjadi tidak tenang. Merasakan stres itu bisa
dibilang sangat tidak nyaman, apalagi misalnya kalau sampai stress berat dan jika kita
mengalami ini terus menerus bisa saja ini menjadi masalah yang lebih serius.

Mungkin karena hal ini juga pertanyaan seperti "kenapa kita ngerasa stress?" umum
ditanyakan banyak orang. Jadi sebenarnya stress itu adalah hal yang wajar dan stress itu
merupakan hal yang sangat normal banget. Stress biasanya timbul ketika terdapat pemicu
seperti comtohnya kita kurang makan, kurang tidur ataupun karena masalah hidup.
Lalu kenapa sih ada beberapa orang yang mudah banget stress dan ada juga orang yang tidak
mudah untuk terkena stress, sebenarnya banyak sekali alasan untuk menjawab ini. 

Namun
pada intinya stress itu tergantung dari "presepsi dan reaksi tubuh" kita masing-masing.
Presepsi itu contohnya adalah mindset, apabila kita memiliki mindset jika segala sesuatu di
dunia ini berat maka semakin stress hidup kita. Kebanyakan orang memilik reaksi tubuh dan
presepsi yang berbeda-beda, tetapi meski berbeda tentu terdapat orang yang terlahir mudah
stress dan ada juga yang tidak.

Biasanya reaksi stress itu ada tiga macam baik itu reaksi melawan, reaksi kabur atau reaksi
tidak melakukan apa-apa. Reaksi ini tergantung pada permasalahan yang kita hadapi, jika
masalah kerjaan tidak bagus untuk terus kabur. Yang namanya stress sebenarnya tidak selalu
negatif, jika kita tidak pernah mengalami stress dampaknya juga tidak baik untuk diri kita.
kita tidak akan menjadi manusia normal kalau kita tidak pernah stress, dengan stress yang
cukup sebenarnya kita bisa meningkatkan kemampuan diri.

Jika kita tidak memiliki stress kita akan berada pada fase bosan, kita tidak akan bisa
berkembang dalam hidup dan tidak aka nada peningkatan performa karena kita hanya gitu-
gitu saja. Sebaliknya apabila kita mengalami stress atau punya masalah, mau tidak mau kita
harus action dan berusaha keluar dari masalah itu.Jadi intinya kita hidup itu untuk mencari sesuatu yang seru dan menantang, yang
mengeksplor hal baru, yang menemukan tantangan baru. 

Sekarang timbul pertanyaan baru,
"apakah hidup kita suda menantang?", ataukah selama ini kita stress karen ketiadaan stress
karena kita bosen, atau bahkan kita di kasih stress dikit terus ngeluh dan akhirnya kita tidak
berkembang.

Solusi dari pertanyaan tadi ialah "Optimal Stress". Optimal stress adalah padangan dan
presepsi tentang melihat stress dengan sisi berbeda agar hidup kita tidak "ambyar". Optimal
stress adalah ketika kita bisa mengelola reaksi tubuh dan respon dengan lebih maksimal,
ketika kita berada dalam area yang bernama "Best Stress Zone" itu ketika hidup kita berasa
sangat menantang dan kita akan menjadi lebih optimal. Untuk mencapai fase ini apa yang
bisa kita lakukan ?

Sebenarnya cukup sederhana, yang harus dilakukan ialah PDKT. PDKT dengan hal yang
bikin kita stress, tidak semua hal bisa di PDKT-in sih kalau memang sebuah hal itu bikin kita
burn out dan lain sebagainya itu harus segela kita tinggalkan. Tetapi apabila kita merasa
hadapi stress itu yaudah cukup kita hadapi saja, supaya hidup kita lebih menantang dan kita
juga bisa belajar untuk terbiasa mengontrol persepsi reaksi tubuh kita.

 Stress itu memang
tidak mudah untuk di hadapi tetapi bukan mustahil untuk bisa kita hadapi dan dengan kita
tahu tentang stress yang kita hadapi secara mendalam, ini bisa membantu kita untuk
menghadapinya.

Penulis : Atifa Kaspia Riska

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun