Mohon tunggu...
akhmad taufiq hariyadi
akhmad taufiq hariyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Majulah Indonesiaku

Aku adalah manusia biasa seperti yang lain. Tetapi aku terus berpikir, merasa & bertindak sehingga sampailah aku pada kata-kata "Inilah aku". Aku punya kesalahan, kelemahan, kekurangan bahkan keburukan, begitupun yang lain. Tetapi aku punya sesuatu yang menjadi kelebihan & ciri khasku, begitupun yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melukis Asa

30 April 2018   17:46 Diperbarui: 30 April 2018   17:54 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penulis bukanlah seorang pelukis yang pandai merangkai bentuk-bentuk, komposisi warna, dan perspektif ke dalam coretan indah di atas kanvas. Meskipun begitu, penulis terkadang memikirkan dan merenungkan bagaimana bisa seorang pelukis dapat menggambarkan suatu ide yang kompleks di pikirannya ke dalam media kanvas persegi empat dengan ukuran yang begitu terbatas.

Bagi penulis, menggambarkan suatu ide atau gagasan dengan sangat jelas dan tuntas sesuai dengan yang diharapkannya, akan membutuhkan berlembar-lembar kertas ukuran kanvas. Tapi bagi seorang pelukis yang ahli, hanya membutuhkan sebuah kanvas untuk menggambarkan seluruh idenya lewat keindahan bentuk, warna dan perspektifnya.

Sampai sekarang penulis kesulitan memahami karya seni lukis ini, kecuali sekedar memahami keindahan lukisannya dalam arti yang umum. Mungkin tandingan seni karya lukis di dunia tulisan adalah puisi. Di mana puisi dapat melukiskan kerumitan ide dan memadatkan makna dengan perlambang dan keindahan kata-kata.

Penulis belum terlalu mahir berpuisi dengan perlambang yang indah. Tapi di sini penulis berusaha melukiskan asa dalam puisi di bawah.

Asa

Diguncang ombak diterpa badai

Meneropong cakrawala tak bertepi

Diombang-ambing angin ke sana ke mari

Melandai dan melambung silih berganti

Ditemani kompas penunjuk arah pergi

Menatap asa dan menghadapi dengan percaya diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun