Mimpi Besar untuk Indonesia: Menyibak Rintangan Pemikiran
Setelah membahas hal-hal pokok yang harus kita buka jalannya, sekarang kita bahas uraian tentang bagaimana menyibak rintangan pemikiran. Apa yang dibahas penulis dalam tulisan sebelumnya hanyalah akan menjadi tulisan belaka tanpa makna, bahkan bisa saja itu hanya akan menjadi dongeng belaka ketika tidak ditindak lanjuti dengan tindakan nyata atau pemikiran untuk mencari solusi atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Untuk itu di sini kita akan bahas bagaimana cara untuk menyibak rintangan-rintangan pemikiran yang biasanya menjadi batu sandungan terbesar setiap kali seseorang akan melakukan sesuatu.
Rintangan pemikiran yang pertama biasanya adalah pemikiran tentang siapa yang akan melakukan hal itu? Mengapa hal ini yang menjadi pertanyaannya? Karena semua yang telah kita bahas sebelumnya adalah sebuah mimpi besar yang merupakan tugas berat yang sulit untuk diwujudkan jadi nyata. Karena beratnya tugas tersebut sehingga masing-masing orang akan merasa keberatan untuk menanggung tugas tersebut. Kemudian jika masing-masing orang tidak bergerak dan hanya berharap ada orang lain yang akan melakukan tugas tersebut, maka mimpi besar tersebut sampai kapanpun sulit atau bahkan tidak akan terwujud.
Sekecil apapun mimpi yang kita miliki, jika kita tidak ada keinginan untuk mewujudkannya, maka mimpi itu tidak akan terwujud. Dan sebaliknya, sebesar apapun mimpi yang kita miliki, jika kita punya keinginan untuk mewujudkannya, maka mimpi tersebut secara perlahan akan terwujud juga.
Sebagai contohnya penulis. Dulu penulis memiliki impian yang sederhana, yakni ingin suatu saat bisa membuat suatu tulisan yang bermanfaat dan bisa dipublikasikan untuk umum. Pada awalnya, penulis hanya bisa membuat tulisan pendek. Bahkan tulisan yang penulis buat pada awal-awal penulisan hanyalah terdiri dari beberapa kalimat.Â
Pernah juga penulis membuat puisi yang terdiri dari beberapa kata dan beberapa baris saja. Sehingga terkesan itu adalah tulisan main-main. Tapi apa yang penulis buat itu tidaklah main-main. Sebelum menyelesaikan pembuatan tulisan itu, penulis sudah berusaha dan berpikir keras untuk merancang kata demi kata dan baris demi baris serta mempertimbangkan aspek keindahan pengungkapan.
Lebih jauh lagi sebelum penulis mulai memiliki keinginan untuk menulis, dahulu penulis senang membuat tulisan singkat, padat, dan penuh makna yang awalnya hanyalah merupakan status yang penulis buat di media sosial. Sambil bercanda dan bermain kreasi kata-kata atau bahkan terlibat dalam seri percakapan panjang dengan teman di sosial media, penulis mulai mengenal bermacam orang, suku, bangsa, ide hingga cinta. Dari sinilah mulai timbul keinginan-keinginan kecil dan sederhana kemudian terus meningkat hingga sekarang.
Pada akhirnya kini, mimpi penulis yang ingin agar bisa membuat tulisan yang bermanfaat dan bisa dipublikasikan untuk umum, terwujud. Meskipun kadar manfaat yang terkandung dari tulisan penulis, hanya para pembacalah yang bisa menilai, dan meskipun jumlah seluruh pembaca tulisan ini penulis tidak tahu, tapi penulis sudah merasakan kepuasan batin karena telah berhasil mewujudkan mimpi kecil yang dulu pernah terasa sulit untuk mewujudkannya.
Hal ini juga berlaku untuk mimpi besar yang akan kita wujudkan bersama-sama. Mengapa kita wujudkan secara bersama-sama? Karena bagi penulis, mewujudkan mimpi kecil dan sederhana saja membutuhkan upaya yang besar dan dengan susah payah, apalagi mimpi besar sebesar negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan dengan luas perairan yang sangat luas, hal ini jelas mustahil jika dilakukan seorang diri.
Tapi apakah mungkin, mimpi besar terwujud jika dilakukan bersama-sama? Semua hal masih mungkin untuk terwujud menjadi nyata jika masih bisa dipikirkan dan masih bisa dibayangkan penerapan atau pelaksanaannya di dunia nyata. Sehingga mimpi besar untuk memajukan Indonesia pun masih memungkinkan untuk terwujud menjadi nyata.
Konsep mewujudkan mimpi besar untuk memajukan Indonesia adalah cukup sederhana, yakni dengan cara membagi-bagi segala dimensi atau aspek yang ada di Indonesia ke dalam bagian-bagian kecil kemudian menugaskan setiap orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing untuk berkarya seluas-luasnya dan sebesar-besarnya untuk memajukan bidang yang dikuasainya itu. Dengan begitu, lambat laun Indonesia pada akhirnya akan mengalami kemajuan.