KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu bentuk kegiatan nyata dari mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat pada waktu dan di daerah tertentu. Tahun ini, Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan KKN Tematik dengan mengusung tema “Sustainable Development Goals (SDGs)” atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dilaksanakan kurang lebih satu bulan dimulai pada tanggal 11 Juli s.d. 10 Agustus 2022 secara berkelompok. SDGs sendiri memiliki 17 tujuan penting yang berupaya untuk menyejahterakan masyarakat dunia.
Dari 17 subtema yang terdapat dalam SDGs, kelompok 33 KKN UPI mendapatkan subtema “Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata”. Lokasi yang dipilih untuk melaksanakan kegiatan KKN berada di RT 05/ RW 04 Kel. Ledeng, Kec. Cidadap, Kota Bandung. Kami memutuskan untuk bekerja sama dengan salah satu komunitas bernama Yayasan Cinta Alam Indonesia (CAI) dikarenakan adanya kegiatan di dalam yayasan tersebut yang sejalan dengan program kerja yang ingin kami wujudkan.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota kelompok ialah melakukan survei terhadap lokasi kegiatan KKN, berdiskusi dalam merancang dan menyusun kegiatan program kerja yang ingin dilaksanakan, menyelenggarakan sosialisasi tentang K3 serta branding & marketing produk, membuat serta memfasilitasi peralatan K3, dan membantu re-branding serta memasarkan produk dari Yayasan CAI itu sendiri. Selama pelaksanaannya, kelompok kami didampingi oleh Bapak Ridha Mustaqim, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
Sedikit latar belakang mengenai komunitas CAI ialah komunitas ini dibentuk pada tahun 2019 oleh para pemuda kreatif asal Kelurahan Ledeng, Kota Bandung. Komunitas CAI hadir untuk melakukan revitalisasi lingkungan di sekitar Gedong Cai Tjibadak 1921 yang merupakan sebuah sumber mata air sejak zaman penjajahan Belanda dahulu. Salah satu kegiatan yang ada di dalam komunitas tersebut ialah budidaya pupuk kompos daun bambu dan juga maggot. Maggot merupakan belatung atau larva dari lalat yang biasa ditemukan pada barang atau bahan yang membusuk, atau sampah organik yang berasal dari buah dan sayuran yang sudah layu dan rusak. Komunitas CAI memanfaatkan sampah-sampah organik tersebut untuk pembuatan kompos maggot yang pada akhirnya menghasilkan sebuah produk.
Dalam pengamatan kelompok kami, selama proses pelaksanaan pembuatan kompos tersebut, penggunaan fasilitas K3 masih sangat minim untuk diterapkan oleh para pekerja. Berdasarkan hal tersebut, kami memutuskan untuk menyelenggarakan sosialisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) guna meningkatkan kesadaran lebih para pekerja terhadap kesehatan dan keselamatan di dalam lingkup kerja.
Selain sosialisai mengenai pentingnya K3, kami juga menyelenggarakan sosialiasi perihal digitalisasi UMKM yang dapat membantu mengakselerasi pengembangan usaha produk kompos milik komunitas CAI di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Sosialisasi mengenai branding dan pemasaran kali ini berfokus pada pemanfaatan platform sosial media Instagram untuk menarik lebih banyak konsumen.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala RT 05 serta segelintir warga juga para pemuda-pemudi dari komunitas CAI yang menunjukan antusias yang cukup baik selama kegiatan berlangsung. Namun, kami tidak hanya melakukan sosialisasi, melainkan kelompok kami juga memberikan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kesehatan dan keselamatan para pekerja seperti yang sudah dipaparkan saat sosialisasi yang mencakup masker mulut serta sarung tangan latex.
Lebih lanjut, kelompok kami juga membuat sebuah wastafel serta memberikan satu buah kotak P3K beserta isinya, dan peralatan lainnya yang dapat menunjang kebutuhan produksi produk pupuk kompos dengan harapan dapat digunakan dan bermanfaat dalam waktu jangka panjang.