Mengapa saat puasa Ramadan kita merasa lemas? Karena sebelum Ramadan kita tidak terbiasa berpuasa sunnah. Bagi yang sudah terbiasa berpuasa sunnah, puasa Ramadan tidak akan terasa berat karena mereka sudah terlatih selama 11 bulan sebelumnya. Mereka juga akan lebih bersemangat karena mereka tidak akan sendirian dalam berpuasa.
Puasa sunnah merupakan salah satu bukti cinta seorang hamba. Dia rela melakukan puasa di luar Ramadan secara istikamah karena rasa cintanya yang begitu besar pada Tuhan.
Jika kita belum sampai di tahap itu, janganlah bersedih dulu. Kita bisa mulai melatihnya di bulan Ramada7n ini. Jadikan momen Ramadan sebagai awal untuk menemukan diri kita yang lebih bersemangat dalam melaksanakan ibadah. Lakukanlah untuk diri sendiri, bukan untuk memenuhi harapan orang lain atau ortu, atau yang umum kita dengar, 'untuk mendapat kerelaan (rida) Tuhan.'
Mungkin agak kontroversial, tapi ngaku, deh, kita masih secinta itu kan sama diri sendiri? Ya, memang benar ujung-ujungnya adalah demi mendapat kerelaan dari-Nya, tapi, kan, kondisi jiwa seseorang tidak sama. Urutannya adalah kepuasan diri sendiri dalam beribadah akan memunculkan keridaan kita kepada Tuhan. Siapa yang rida kepada Tuhannya, maka Tuhannya pun akan rida kepadanya.
Namun masih sangat banyak orang yang bahkan kehilangan dirinya sendiri. Dan kita tahu pasti, bahwa jalan satu-satunya untuk menemukan diri sendiri adalah memberinya cinta di celah-celah, retakan-retakan, atau bahkan lubang-lubang di jiwa akibat luka-luka psikologis di masa lalu, (dan masa sekarang).
Mencintai diri sendiri adalah langkah awal untuk kita menemukan dan mengenal diri sendiri. Sementara itu, barangsiapa menegenal dirinya, maka akan mengenal Tuhannya. Dengan bertekad untuk menggalakkan frekuensi dan kuantitas serta kualitas amalan di bulan suci ini, akan menjadi awalan yang sangat baik.
Amalan dapat berupa peribadatan yaitu salat, dll, lalu ada kegiatan yang kita niatkan sebagai ibadah yaitu bekerja, makan, tidur, dll.
Di bulan ini, di mana pahala dijanjikan untuk dilipatgandakan, kita tentu tak ingin kehilangan kesempatan baik. Maka dari itu, sebaiknya kita tetap menjadi produktif sebagaimana hari-hari di luar Ramadan, atau bahkan justru menjadi lebih produktif!
Untuk menjadi, tetap atau lebih produktif, kita membutuhkan tubuh yang kuat untuk menjalani berbagai kegiatan produktif selama Ramadan. Tubuh yang kuat ini bisa kita peroleh dengan memberikan dia haknya. Makanan, istirahat, dan ketenangan pikiran.
Jika tubuh kita terasa berat atau lemas saat berpuasa yang berakibat menurunnya produktivitas, maka itulah tanda bahwa kita harus segera membenahi tubuh kita.
Berikut ini 5 tips agar kita tetap produktif, tidak lemas dan kerjaan tetap bisa digas selama puasa.