Mohon tunggu...
Athaya Wiratri H.
Athaya Wiratri H. Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Mengenali Tipe Pengikut dari Seorang Pemimpin

24 Juli 2021   00:22 Diperbarui: 24 Juli 2021   01:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tugas pemimpin adalah untuk mendelegasikan tugas kepada anggotanya sehingga pekerjaan terselesaikan sesuai target dan tujuan perusahaan tercapai. Namun, terlepas dari peran pentingnya seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya, peran anggota dalam organisasi tersebut sangat mempengaruhi tercapainya tujuan perusahaan. Tidak hanya pemimpin yang dapat mempengaruhi anggotanya, anggota pun juga dapat mendukung pemimpin untuk lebih berkembang. Pemimpin memang orang yang memberi perintah, namun yang menjalankan tugasnya ialah anggota atau karyawannya.

Maka dari itu, dibutuhkannya perpaduan yang efektif antara pemimpin dan bawahan guna membangun tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan yang baik juga diperlukan agar karyawannya merasa tidak melakukan hal yang sia-sia dalam pekerjaannya. Perlu untuk membangun rasa saling memberi manfaat sehingga peran pemimpin dan anggota akan lebih terikat.

Terlepas dari peran penting yang dimainkan karyawannya dalam keberhasilan setiap upaya, terdapat beberapa teori pengikut (follower) yang diusulkan oleh Robert E. Kelley. Gaya pengikut tersebut dapat dikategorikan menjadi dengan dua dimensi.

  • Dimensi pertama adalah kualitas kemandirian.

Dalam buku The Leadership Experience (2018), kualitas kemandirian dipecah kembali menjadi independent, critical thinking dan dependent, uncritical thinking. Dimensi independent, critical thinking berarti seorang individu dapat mengevaluasi situasi dan masalah dengan bijaksana dan tidak memihak, secara objektif dapat mengumpulkan dan menilai ide dan informasi serta pada saat yang bersamaan menanamkan implikasi dari berbagai pilihan ke dalam pikiran yang mendasarinya. Sebaliknya, seorang yang memiliki sifat dependent atau ketergantungan terhadap orang lain biasanya memiliki pemikiran yang tidak kritis, tidak mempertimbangkan kemungkinan di luar apa yang dikatakannya, tidak berkontribusi pada organisasi, dan menerima ide-ide pemimpin tanpa menilai atau mengevaluasinya.

  • Dimensi kedua gaya followership aktif versus pasif.

Seorang individu yang aktif biasanya dengan suka rela berpartisipasi sepenuhnya dalam organisasi. Mereka senang terlibat dalam kegiatan yang berada di luar pekerjaan, menunjukkan rasa kepemilikan, dan menikamati proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sedangkan individu yang pasif adalah mereka yang membutuhan pengawasan dan penugasan yang konstan oleh pemimpin. Seringkali orang tersebut dianggap malas karena tidak melakukan apa pun yang tidak diperlukan dan menghindari tanggung jawab lainnya.

Berdasarkan dimensi followership yang telah disebutkan diatas dapat menentukan karakteristik pengikut terhadap pemimpinnya. Seperti yang telah disebutkan oleh Richard L. Daft dalam bukunya The Leadership Experience (2018) bahwa terdapat 5 kriteria pengikut yaitu.

The Alienated Follower (pengikut yang terasing)

Karakteristik dari tipe pengikut ini adalah seorang independen yang berpikir kritis tetapi pasif dalam sebuah organisasi. Orang dengan tipe ini tidak segan untuk menentang organisasi maupun pemimpinnya. Mereka juga tidak suka terlibat untuk mengembangkan sebuah solusi dalam sebuah permasalahan, namun di sisi lain mereka juga orang yang kritis dan mandiri dalam pekerjaan. Mereka cenderung tidak bersikap "muka dua" demi mempertahankan standar integritas dan objektivitas, ia membiarkan sinisme untuk meresap ke dalam pekerjaannya.

The Conformist (pengikut yang dapat menyesuaikan diri)

Seseorang yang independen dan berpartisipasi aktif dalam organisasi namun tidak berpikir kritis dalam melakukan pekerjaannya. Seorang konformis akan melakukan semua pekerjaan yang diperintahkan. Mereka kadangkala tidak mempertimbangkan konsekuensi dari apa yang diperintahkan, bahkan dengan risiko yang akan ia dapatkan apabila ikut berkontribusi. Mereka juga tidak suka dengan konflik sehingga mereka akan mengerjakan tugas secara sukarela tanpa menentang atasan.

The Pragmatic Survivor (pengikut yang pragmatis)

Seseorang dengan tipe pengikut ini memiliki tingkat berfikir kritis dan keaktifan yang sedang. Mereka cenderung menghindari ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam organisasi. Mereka lebih senang untuk meminimalkan risiko dan berusaha melakukan hal yang tidak merugikan dirinya sendiri. Mereka cukup kritis dalam pekerjaan namun tidak jarang mereka menggunakan cara licik yang akan menguntungkan dirinya sendiri. Terdapat 25%-35% karyawan memiliki tipe ini dalam setiap perusahaan.

The Passive Follower (pengikut yang pasif)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun