Pada hakikatnya, sebuah perusahaan atau organisasi didirikan untuk mencapai tujuan mereka sehingga perusahaan atau organisasi tersebut mendapatkan keuntungan. Suatu organisasi dapat mencapai tujuannya apabila orang-orang dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tanggung jawab pada bidang masing-masing karyawan.
Hal tersebut dapat terjadi apabila seorang pemimpin dapat mempengaruhi dan menjadi inspirasi bagi para karyawannya. Apabila pemimpin dapat mempengaruhi karyawannya, maka tujuan dari sebuah perusahaan akan dengan lancar terlaksana. Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan menjadi tolak ukur untuk menentukan pencapaian tujuan dari sebuah perusahaan.
Namun, untuk membuat pemimpin menjadi sumber inspirasi bagi karyawan dalam pekerjaannya, pemimpin perlu membuat jenis kepemimpinan yang berbeda sesuai dengan situasinya karena gaya kepemimpinan adalah standar perilaku orang lain yang dilihatnya (Thoha, 2001:9).
Perusahaan dapat meningkatkan semangat kerja dan kinerja, mengkoordinasikan teamwork antar karyawan, dan mencocokkan situasi atau lingkungan kerja yang harmonis. Ketika karyawan optimis, mereka diharapkan dapat bekerja dengan baik di bidangnya masing-masing, mencapai tujuan perusahaan, dan berkinerja baik. Agar tujuan tersebut tercapai, pemimpin harus berada di waktu dan lingkungan yang tepat sehingga karyawan merasa termotivasi dan antusias dalam bekerja.
Selaras dengan Path-Goal Theory, menurut Richard L. Daft, tanggung jawab pemimpin adalah meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai tujuan pribadi dan organisasi. Pemimpin dapat meningkatkan motivasi karyawan dengan memperjelas jalur karyawan menuju imbalan yang tersedia atau  yang diinginkan karyawan. Hal lain yang dapat memberikan motivasi untuk karyawan adalah dengan perilaku kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan dari para karyawannya.
Terdapat 4 jenis perilaku pemimpin yang dikemukakan oleh Richard L. Daft dalam bukunya The Leadership Experience (2018) yaitu.
- Supportive Leadership
Perilaku kepemimpinan yang menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan dan kebutuhan pribadi. Biasanya pemimpin memiliki sifat yang ramah, terbuka, dan mudah didekati. Pemimpin juga menciptakan lingkungan tim yang baik dan memperlakukan karyawan secara setara.
- Directive leadership
Tipe kepemimpinan ini memberitahu karyawan tentang hal yang seharusnya mereka lakukan. Perilaku pemimpin meliputi perencanaan dan pembuatan jadwal, menetapkan tujuan kinerja dan standar perilaku, serta dengan tegas menekankan kepatuhan terhadap aturan dan peraturan. Sehingga directive leadership kurang lebih sama dengan task-oriented leadership.
- Participative leadership
Tipe perilaku pemimpin ini biasanya berkonsultasi dengan karyawan tentang keputusan untuk sebuah masalah dan keputusan tersebut tetap berada pada wewenang pemimpin. Perilaku pemimpin meliputi meminta pendapat dan saran dari karyawannya, mendorong partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan bertemu dengan karyawan di tempat kerjanya.
- Achievement-oriented leadership
Pemimpin yang efektif yaitu pemimpin yang memberikan arahan serta motivasi agar karyawannya dapat mencapai tujuan sehingga pemimpin menetapkan tujuan yang jelas dan menantang bagi karyawan. Pemimpin yang berorientasi pada prestasi juga menunjukkan kepercayaan pada karyawan dan membantu mereka dalam belajar bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut.
Seorang pemimpin dapat mengimplementasikan perilaku kepemimpinan tersebut sesuai dengan situasi yang sedang terjadi. Dapat diharapkan dengan implementasi tersebut dapat meningkatkan semangat kerja para karyawan sehingga akan mencapai prestasi yang tinggi di bidang pekerjaan mereka dan tujuan perusahaan tercapai secara efektif dengan hasil yang memuaskan.