Mohon tunggu...
ATHALIA AATUMANGGOR
ATHALIA AATUMANGGOR Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA, SUMATRA UTARA, INDONESIA

MAHASISWA BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana untuk Mengatur Kepanikan (Stigma Vs Virus Corona?)

12 Agustus 2020   14:53 Diperbarui: 12 Agustus 2020   15:13 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BAGAIMANA UNTUK MENGATUR KEPANIKAN (STIGMA VS VIRUS CORONA MANA YANG LEBIH BERBAHAYA ?)

 

HOW TO MANAGE PANIC

(STIGMA VS CORONA VIRUS WHICH ONE IS MORE DANGEROUS?)

Athalia A. A. Tumanggor Bimbingan Penyuluhan-A

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

ABSTRAK

Di tahun 2020 ini seluruh masyarakat dunia digoncangkan dengan Pandemi Virus Corona (Covid-19) yang membuat kepanikan dimana-mana. Ratusan ribu manusia terinfeksi dan ribuan lainnya meninggal dunia.

Di Indonesia sendiri pemerintah telah mengumumkan himbauan-himbauan kepada masyarakat dalam mengatasi wabah ini untuk mencegah dan meminimalisir penularannya. Tetapi pada kenyatannya beberapa bahkan banyak masyarakat Indonesia tidak mentaati himbauan dan aturan pemerintah yang akhirnya menimbulkan suatu kepanikan. Oleh karenanya peneliti bertujuan untuk menganalisa tentang mengapa masyarakat memunculkan sikap tersebut, dan dengan cara apa mengatasinya.

Hasil menunjukkan bahwa sikap panik tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat yang kurang selektif dalam membaca dan melihat berita sehingga masyarakat lebih percaya akan stigma negatif ataupun berita hoax yang diberikan oleh individu tidak bertanggungjawab. Perilaku tersebut pun didukung oleh adanya bias kognitif yang ada di Masyarakatt Indonesia. Akibatnya pun terganggunya psikis masyarakat. Metode penelitian yang digunakan di penelitian ini adalah wawancara.

Kata Kunci: Covid-19, Sikap Panic, Stigma Negatif, Bias Negatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun