Mohon tunggu...
Athala Parlambang
Athala Parlambang Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti

Suka Journalisme Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terkena Penyakit, Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia ke-88

21 April 2025   18:28 Diperbarui: 21 April 2025   21:41 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemimpin Umat Katolik, Paus Fransiskus, menghembuskan napas terakhirnya pada Senin, 21 April 2025, seperti disampaikan dalam pengumuman resmi dari Vatikan. Paus asal Argentina itu menghabiskan hari-hari terakhirnya di sebuah rumah sakit di Italia, dalam kondisi yang terus diawasi secara intensif.
Dilansir dari Vaticannews, kabar duka tersebut disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo dari Kamar Apostolik, pada pukul 09.45 pagi waktu Vatikan dari Casa Santa Marta. Dalam pernyataannya, Kardinal Farrell mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus wafat pada pukul 07.45 pagi waktu setempat. Ia menambahkan bahwa Vatikan dengan penuh iman menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih Allah Tritunggal yang tak terbatas.

"Saudara dan saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk hidup setia pada nilai-nilai Injil dengan keberanian dan kasih universal, terutama bagi mereka yang paling miskin dan terpinggirkan. Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih belas kasih Allah Tritunggal yang tak terbatas."  
Setelah wafatnya Paus Fransiskus, Vatikan menyatakan bahwa pertemuan para Kardinal untuk memilih Paus baru, yang dikenal sebagai Konklaf, tidak akan diselenggarakan dalam waktu setidaknya 15 hari ke depan. Sementara itu, jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus sebagai bagian dari masa berkabung resmi. Sesuai rencana, beliau akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di kawasan Esquilino, Roma.

Dilansir dari Daily Mail, pada kegiatan publik terakhirnya, Paus Fransiskus sempat menyapa umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus pada Hari Raya Paskah, Minggu kemarin. Dari balkon yang menghadap ke lapangan, ia memberikan berkat Urbi et Orbi setelah memimpin misa perayaan Paskah.

Dalam perjalanannya menuju basilika hari itu, Paus juga sempat bertemu secara singkat dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, yang tengah merayakan Paskah di Roma bersama keluarganya. Vatikan menyampaikan bahwa pertemuan tersebut berlangsung hanya beberapa menit.

Paus Fransiskus menjadi paus pertama yang berasal dari luar Eropa dalam 1.300 tahun ketika ia terpilih untuk menggantikan Paus Benediktus XVI yang pensiun pada  tahun 2013 silam. Tahun lalu, ia menyelesaikan perjalanan Asia dimana ia singgah diantaranya di Timor Leste, Indonesia, Singapura, dan Papua Nugini.

Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus membuat kebijakan toleransi terhadap para duda dan janda, mengizinkan imam untuk memberkati pasangan sesama jenis, menempatkan perhatian terhadap lingkungan di pusat kepausannya, dan mendukung Palestina dengan mengakui negara timur tengah tersebut sebagai sebuah negara dengan meresmikan hubungan diplomatik, yang terwujud setelah diresmikannya Perwakilan Palestina di Vatikan yang berdiri sejak tahun 2017.

Hubungan diplomatik ini berhasil diwujudkan setelah Vatikan dan Palestina menandatangani perjanjian komprehensif pada tahun 2015. Di sisi lain,  dia terus menolak aborsi hingga akhir hayatnya.  Dalam sebuah teks yang ditandatanganinya  yang dirilis oleh Vatikan, dia menggambarkan aborsi sebagai 'krisis yang sangat berbahaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun