Hal ini membuat anak merasa terpaksa dalam belajar. Fakta ini juga diisi dengan klise yang terdapat dalam benak orang tua. Pada umumnya anak IPS dianggap bandel, oleh sebab itu orang tua ingin anaknya untuk gabung Program IPA dan anak IPA dianggap kurang pandai dalam bergaul, yang menyebabkan orang tua memaksakan anak untuk gabung program IPS. Namun didalam #KurikulumMerdeka hal ini akan berubah.
Di dalam kurikulum ini, konon kabarnya akan dihapus peminatan IPA dan IPS. Dengan Penghapusan Peminatan ini, Mas Nadiem Makarim berharap agar kesempatan untuk mewujudkan Impian lebih terbuka bagi para Murid.
Saya sendiri juga berharap agar tidak ada lagi pembedaan antara bodoh dan jenius yang seringkali dirasakan saat IPA dan IPS masih dijadikan jurusannya masing-masing. Saya juga berharap agar tidak terjadi kecemburuan antara murid dan mahasiswa karena isu lintas jurusan. Â Oleh sebab itu, saya kira kami semua wajib mengkawali #KurikulumMerdeka.Â
Dengan #KurikulumMerdeka, penulis berharap agar peringkat PISA Indonesia meningkat, dan terdapat ruang kelas yang lebih demokratis di Negaraa tercinta kami ini, yakni, Negara Indonesia.Â