Mohon tunggu...
Athala Parlambang
Athala Parlambang Mohon Tunggu... Masinis - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti

Suka Journalisme Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola

Olahraga dan Politik, Dua Variabel yang Tidak Dapat Terpisahkan

30 November 2022   12:54 Diperbarui: 1 Desember 2022   19:51 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan pemain ,dan pengaturan skuad sering kali dilakukan oleh Intelijen Jerman Timur yang akrab dikenal dengan "STASI". Pengaruh mereka didalam Politik, selalu ditentang oleh Para penggemar Union Berlin,sehingga apabila ada pertandingan Union Berlin, pasti selalu ada intel yang menjaga. 

Sampai sekarang, fans Jerman sangat Politis, seperti lazimnya ultras di Eropa. Tidak hanya fans Dynamo Dresden, dan Union Berlin lah yang Politis, namun juga St. Pauli. St. Pauli, musuh bebuyutan HSV, merupakan klub sepakbola dengan Basis Politik paling terkenal. Pada umunya mereka Pro Kiri.

Fenomena Politisiasi didalam tribun Stadion Sepakbola tidak hanya terjadi d Eropa ataupun Amerika Latin, namun jgua di Mesir. Pada Penghujung masa berkuasanya Hosni Mubarak, pendukung Al Ahly kerap kali melakukan protes terhadap pemerintah, yang tidak jarang berujung kepada penangkapan dan interogasi. Pada akhirnya Hosni Mubarak tumbang, dan mereka menang. Salah satu contoh selanjutnya dimana fans Sepakbola bersifat Politis, adalah di Tiongkok. 

Satu-satunya kritik yang dapat ditolerir Partai Komunis Tiongkok, adalah kritik daripada fans Sepakbola, yang berani mengkritik Federasi Sepakbola Tiongkok apabila dikira bekerja tidak benar. Legenda  Sepakbola Tiongkok bernama Hao Haipeng pun kerap ikut mengkritik Pemerintah Tiongkok. Beliau mempertanyakan maksud dibelakang penggunaan dan pembuangan dana pada infrstruktur sepakbola di Tiongkok. Karena kegiatannya tersebut, beliau sedang bersembunyi di Spanyol dimana beliau berdiam bersama Istrinya.  Seperti kami ketahui sekarang sedang dilanda demonstrasi besar-besaran, seolah-olah demonstrasi menjamur kesegala penjuru Tiongkok.

Olahraga merupakan salah satu alat yang digunakan Para atlit untuk  mengkritik Pemerintah, tidak hanya dari Warga Negara Tiongkok, namun juga dari Pemain dan liga Asing. Salah satu kasus paling terkenal  adalah Ozil yang mengkritik Pemerintah Tiongkok atas tindakannya terhadap Uyghur. Pemerintah Tiongkok pun langsung sergap dan tidak menyangkan segala Pertandingan Arsenal pada musim tersebut, serta menghentikan  penjualan jersey Mesut Oezil. Kasus selanjutnya adalah, ketika NBA mengkritik hal yang sama. Hal ini tentu merupakan tindakan yang sangat riskan yang dilakukan oleh NBA terutama Houston Rockets, mengetahui bahwa Yao Ming merupakan Warga Negara Tiongkok, dan sekaligus mantan Pemain Houston Rockets. Pemerintah Tiongkok pun langsung melakukan hal yang sepadan dengan apa yang mereka berlakukan terhadap Arsenal dan Ozil.  Hal ini juga sangat merugikan NBA, karena mayoritas penonton NBA bukanlah orang Amerika Serikat, namun orang Tiongkok. 

Kasus yang terbaru adalah mengenai hilangnya pemain Tenis Wanita Tiongkok bernama Peng Shuai yang membeberkan bahwa beliau telah dilecehkan secara Seksual oleh Petinggi Partai Komunis Tiongkok. Tak lama kemudian setelah pengakuan yang beliau berikan, beliau  menghilang. 

Tiongkok bukanlah satu-satunya negara Asia yang menggunakan Olahraga sebagai alat Politik, namun Indonesia, Iran, Iraq, dan Arab Saudi juga termasuk. 

Mari kami bahas Indonesia terlebih dahulu. Di Indonesia Olahraga kerap dijadikan alat Politik, terutama Sepakbola. Pada masa Orde Baru, yang Sepakbola Indonesia merasakan kegemilangannya. Saking gemilangnya, peringkat terpurk FIFA yang timnas Indonesia pernah raih adalah peringkat 127. Pada masa Orde Baru pun, Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991, dan pertama kali bertanding di Piala Asia pada tahun 1996, semua terjadi dimasa Jabatan Azwar Annas. Apabila kami berbicara mengenai Soeharto, maka terlihat bahwa Soeharto tidak begitu mencampuri Sepakbola, dan bahkan terkesan tidak begitu mengurusi urusan PSSI. Beliau hanya sempat menghadiri sesekali Perayaan ulang tahun PSSI, Piala Soeharto, dan mengkritik Prestasi tim nasional.  

Meskipun Soeherto terlihat cuek terhadap Sepakbola, namun beliau sering menggunakan SDSB, sebuah lotere yang sempat legal di Indonesia, apabila ada isu sosial yang sedang mencuat. Jadi apabila ada isu sosial yang sedang mencuat, maka beliau akan menyatakan bahwa ada Pertandingan Sepakbola akbar di Liga Galatama. Pada intinya Soeharto menggunakan Sepakbola sebagaimana para penguasa Romawi menggunakan Gladiator. 

Kecuekan beliau menunjukkan betapa bedanya beliau apabila dibandingkan  dengan  Soekarno yang sangat memperhatikan Sepakbola, dan Jokowi. Seperti kami ketahui, Bapak Jokowi sempat membekukan PSSI pada tahun 2015, sehingga terkena sanksi FIFA. Banyak sekali penggemar Sepakbola yang menyayangkan tindakan tersebut, namun setelah sanksi tersebut dapat dihentikan oleh FIFA, terbukti dengan Pembekuan tersebut, dan "reformasi" yang terjadi didalam tubuh PSSI, Prestasi tim Nasional dapat menigkat, dan hal tersebut terbukti dengan masuknya Tim Nasional Indonesia kedalam Piala Asia 2023 yang akan digelar di Qatar nanti. 

Lalu Iran. Seminggu yang lalu, Ghafouri, ditahan oleh Pihak Pemerintah Iran dikarenakan kritiknya yang kerap beliau lontarkan kepada Pemerintah Iran. Pesepakbola di Iran memang kerap kali berkomentar mengenai hak asasi Wanita, terutama legenda BundesLiga Ali Daei.  Di Iran, seorang Wanita bahkan tidak boleh menonton Sepakbola, . Olahraga merupakan senjata Politik Khameinei. Pemimpin Iran tersebut terkenal anti terhadap Wartawan, hal ini sering digunakan Wartawan Olahraga untuk mengkritik Khamenei.  Media berita  Nasional Iran, terutama setelah kematian Amini,  sekarang sedang gencar  mengeluarkan data yang berisi mengenai keberadaan Wartawan Olahraga  Iran yang sedang mengasingkan diri ke Luar Negeri.  Setelah kemenangan Iran melawan AS pada Piala Dunia 1998, beliau sangat merayakannya bahkan sampai saat ini, yang tentu ia hentikan sejak dini hari hari ini dimana Amerika Serikat berhasil membekuk Iran 1-0 untuk memastikan bahwa Amerika Serikat melaju ke babak 16 besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun