Mohon tunggu...
ATEP KUSTIWA
ATEP KUSTIWA Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Universitas Teknologi Digital Bandung

Lakukeun Jeung leukeunan

Selanjutnya

Tutup

Horor

Sandekala

22 November 2024   08:25 Diperbarui: 22 November 2024   08:28 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Kepercayaan terhadap supranatural sangatlah kuat apalagi orang orang yang berada di perkampungan, namun kaitan hal tersebut orang tua zaman Dulu memepercayai tentang hal-hal yang sifatnya mistis salah satu yang di percayai yaitu sandekala. 

Sebutan sandekala atau disebut juga Hantu (Jurig) menurut kepercayaan orang Sunda salah satunya di daerah saya, hal tersebut sering diutarakan kepada anak anak untuk menakut nakuti yang masih bermain diwaktu menjelang Maghrib dan mereka disuruh masuk ke rumah untuk melaksanakan shalat Maghrib dan atau mengaji ke mesjid, karena sandekala itu keluarnya setiap menjelang Maghrib sampai waktu Isya begitulah yang diutaran orang tua zaman dulu kepada anaknya.

Dikarenakan kepercayaan tersebut sangatlah kuat, jika yang mengabaikan atau tidak patuh kepada peringatan orang tua maka anak tersebut atau orang dewasa akan dirasuki oleh makhluk halus sehingga terjadi kesurupan atau sakit, hal ini sering terjadi kepada siapapun yang menentang larangan tersebut.

Seiring berkembangnya zaman pantragan tersebut sudah Mulai diabaikan dan bahkan seolah olah tidak dipercayai lagi dengan adanya sandekala. Anak-anak, remaja, dewasa dan yang sudah tua pun sekarang ketika menjelang Maghrib masih  berkeliaran bermain-main diluar bahkan waktu shalat Maghrib pun seakan akan dilupakan.

Kehidupan zaman dulu ketika mendidik anak-anak untuk mendisiplinkannya dengan cara menakut nakuti adanya sandekala, adapun benar atau tidak adanya sandekala tersebut yang penting anak- anak zaman dulu sangatlah patuh dan kuat dalam didikan kepercayaan yang menjadikan kepribadiannya berdisiplin.

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun