Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalanan, Rumah Doaku Kini

11 Mei 2019   23:40 Diperbarui: 12 Mei 2019   00:07 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di televisi. Koran. Medsos. Teriakan atas nama Tuhan kian mengganas. Tuhan sedang tidur. Harus dibangunkan. Kata mereka dengan berteriak. Tidak sebatas itu. Turun ke jalan membentuk aksi bela Tuhan bisa membangunkan Tuhan. 

Berteriak menjual nama Tuhan itu lucu. Tuhan tidak salah. Dia justru pusing dengan semua yang terjadi. Tuhan tidak perlu dibela. Tak ada yang salah dengan semua karya tangan-Nya. Hanya saja manusia selalu merasa di tangan mereka Tuhan bisa sadar. Tidak tidur. 

Dia hanya ingin agar kalian kembali berteriak dalam doa. Berteriak dalam batin. Nyalakan lilin bukan api kebencian. Bacalah Kita Suci bukan ujaran kebencian. Ceritakanlah pengalaman bertemu Tuhan bukan kesenangan menyakiti sesama. 

Jangan jadikan jalanan rumah doamu. Tuhan memang ada di mana-mana. Namun, dia tak ingin namanya dijual di jalanan. Mintalah petunjuk di rumah-Nya yang kudus. Duduk dan merendahlah dalam ketiadaanmu sebagai manusia. Tuhan pasti mendengarkan. 

Membela Tuhan namun selalu membuat kekacauan adalah sebuah kegagalan di zaman ini. Jangan bela Tuhan jika tidak mampu menghargai sesama. Kembalikan rumah Tuhan. Rumah-Nya bukan di jalanan. Rumah Tuhan ada di hatimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun