Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Kita Butuh Semangat Kartini untuk Memerangi dan Menerangi Kampanye Hitam

11 Maret 2019   11:25 Diperbarui: 12 Maret 2019   11:51 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penari kecak, Bali (pixabay.com/z0man)

Kampanye hitam bak "pribadi misterius" yang menakutkan. Siapa saja yang terlibat dalam politik pasti merasa risih dengan adanya kampanye hitam. 

Tidak ada satu pihak pun yang diuntungkan ketika kampanye hitam dilakukan. Hal ini mengandaikan bahwa pihak yang bertarung bukanlah sosok di balik kampanye hitam tersebut.

Jika pihak yang bertarung dalam politik menjadi penggerak kampanye hitam, kualitas manusiawinya patut digarisbawahi dan diberi tinta merah. Dia berpolitik licik dengan tujuan menjatuhkan pihak lain.

Setiap orang yang terlibat dalam politik memiliki strategi khusus untuk menang. Namun, menang dengan cara menyerang pribadi lain adalah sebuah bentuk kekolotan berpolitik. 

Sebagaimana dikatakan sebelumnya, mereka yang terlibat dalam politik memiliki kemampuan mengurus bangsa sesuai dengan kapasitas, kompetensi dan motivasi yang tulus untuk mempimpin. Jika berpolitik hanya untuk mendapat legitimasi berada di kursi empuk, mundurlah dan jangan merusak mutu hidup bangsa Indonesia.

Ada harapan dari masyarakat agar kampanye hitam tidak dipelopori oleh para politisi untuk mendapat kekuasaan. Jika ada pihak ketiga menebarkan kampanye hitam, masyarakat dan politisi bisa memeranginya secara bersama.

"Katakan tidak pada Kampanye Hitam". Politisi dan masyarakat bergandengan tangan dalam semangat yang sama untuk memerangi dan menerangi kegelapan bangsa dari kampanye hitam. Ingat, kita memiliki sekian ratus juta Kartini masa kini yang siap memberantas pelaku kampanye hitam.

Kita baru bisa memberantas kampanye hitam saat noda hitam dalam diri dibersihkan. Keinginan untuk menang selalu ada. Kecendrungan ini selalu memunculkan kepicikan dan kelicikan untuk berkampanye hitam. 

Harapannya, tinggalkan kampanye hitam, kenakan kampanye damai dalam bertarung sebagaimana Kartini menerbitkan cahaya bagi bangsa Indonesia.

Jika ada pihak ketiga, kita lawan bersama-sama. Harapannya kita tidak menjadi pribadi pihak ketiga yang akan kita lawan. Jangan ada dusta di antara kita. 

Strategi kita semoga tidak menikam diri sendiri. Caranya mudah, tanggal dan tinggalkan keinginan tunggal untuk menggunakan cara-cara yang tidak sportif dalam berpolitik sehingga tidak ada yang menjadi tumbal. Apakah ini susah? Jika susah sadar diri. Jika mudah siap diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun