Mohon tunggu...
Lailatul Mubarokah
Lailatul Mubarokah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menuliskan dan kamu akan hidup selamanya

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gelisah Tanpa Sebab (Syndrome Hypopherenia) menurut Islam

23 April 2021   13:37 Diperbarui: 23 April 2021   13:45 95213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang sebenarnya terjadi?, Merasa sedih tanpa sebab adalah hal yang wajar dirasakan oleh setiap manusia kali ini akan di kupas melalui cara pandang Islam dan Ilmu Pengetahuan. Sedih tanpa sebab biasanya sering dialami mulai dari anak yang beranjak remaja (baligh), gejala yang muncul biasanya merasa kesepian dalam keramaian, seolah ada sesuatu yang hilang. Rasa sedih ini menjadi tidak normal karena seseorang dapat merasakan sedih dan tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas.

Menurut pandangan Islam 

Islam menanggapi hal tersebut dengan serius, karena rasa sedih tersebut kemudian membawa dampak yang negatif terhadap pekerjaan, hubungan sosial, bahkan kesehatan fisik seseorang. Segala sesuatu yang merasa terganjal dalam hati tidak lepas dari duniawi semata dan juga termasuk penyakit hati. Berikut sebab sindrom hypopherenia menurut kacamata Islam:

1.Sedang dirindukan sang pencipta.

Manusia adalah mahluk hidup yang diciptakan Allah SWT. Manusia memiliki statistik hidup yang selalu naik turun juga dapat mempengaruhi masalah mengingat kepada Sang Pencipta. Seseorang yang hidupnya banyak mengingat Allah SWT, kadang juga berada di fase lalai dan jauh dari sang pencipta. Hal itu dapat menyebabkan hati seseorang dapat merasakan hal yang kosong. Maka Allah SWT. memberikan nikmat sedih tersebut agar hambanya kembali dekat dengan-Nya. Bila seseorang menyebut nama Allah SWT, maka ketenangan jiwa akan diperolehnya. Seperti firman Allah SWT: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. (QS-13:28).

2.Lupa pernah berbuat zalim. 

Diantara penyebab gelisah juga pernah lupa berbuat hal yang tidak baik kepada orang lain, itu akan menyebabkan ada sesuatu hal yang menjanggal dan meninggalkan perasaan tidak enak. Karena pada dasarnya orang jahat sekalipun memiliki nur dalam hati. Karena itu, segeralah meminta maaf. Karena, meminta maaf dekat dengan ketakwaan yang pada akhirnya menimbulkan ketenangan. (QS Al-Baqarah [2]: 237). Dengan begitu manusia diharuskan instrospeksi diri apa-apa yang pernah dilakukan.

3.Terlalu percaya dan berharap lebih kepada selain Allah SWT.

Tidak ada suatu hal yang lebih menyakitkan dari pada berharap lebih kepada manusia dan itu seburuk-buruknya harapan. Manusia memiliki derajat dan sifat yang sama, dan secara logika tidak akan mungkin bisa memberikan yang lebih. Selain berharap, terlalu percaya dan memasrahkan diri kepada orang lain juga akan sia-sia belaka. Maka dari itu satu-satunya menggantung harapan adalah kepada Allah SWT.

4.Sering melakukan humblebag. 

Humblebag adalah rasa membanggakan yang diperlihatkan kepada oranglain namun dengan berkedok "rendah hati" dan hal ini termasuk maksiat. Perbuatan ini biasanya disebabkan ingin dipuji sebab sesuatu hal luarbiasa yang baru didapatkan atau di raih. Bukan akan mendapatkan pujian malah hal tersebut akan menuai sebaliknya, orang disekitar akan merasa kurang nyaman sehingga akan dijauhi atau dikucilkan sekalipun. Ibnu Qayyim berkata, ''Jika kamu menemukan keterasingan karena perbuatan dosa, maka segera tinggalkan dan jauhi dosa dan maksiat. Hati tidak akan tenang dengan perbuatan dosa.

Tips membangun alam bawah sadar:

Satu-satunya cara untuk mengatasi hal tersebut adalah kembali mengingat kepada Sang Pencipta, namun tak jarang walaupun hati sangat ingin melakukan namun raga sulit untuk bekerja sama. Maka solusinya adalah bangunlah alam bawah sadar karena hal tersebut terbukti mampu untuk menggerakkan badan secara batin. Caranya pertama adalah mencari tempat duduk yang hening kemudian luruskan pandangan mata kedepan lalu tangan kanan tepuk pundak sebelah kiri, dan katakan "Terimakasih diriku, sudah membersamaiku hingga detik ini. Terimakasih sudah bertahan hingga aku mampu berdiri pada titik ini. Aku percaya bahwa diriku bisa untuk mencapai tujuan hingga akhir bersama, karena Tuhanku percaya padaku". Psikologi membuktikan ketika kalimat itu diucapkan setelah capek seharian bekerja atau belajar maka alam bawah sadar akan muncul kembali hingga rasa lelah itu akan sirna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun