Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencintai Budaya dengan Menutur Bahasa Ibu

21 Februari 2023   22:46 Diperbarui: 21 Februari 2023   22:58 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Artikel ditulis oleh Sirilus Gonsi

Dalam laman  https://id.m.wikipedia.org dibahas tentang pengertian bahasa sebagai alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat. Untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan suatu wahana komunikasi yang disebut bahasa.

Setiap masyarakat tentunya memiliki bahasa. Masyarakat merupakan kumpulan orang-orang yang menghidupkan kebudayaan tertentu. Setiap kebudayaan memiliki bahasanya sendiri, sebab bahasa merupakan salah satu unsur dalam kebudayaan. Hal ini mengindikasikan antara bahasa, kebudayaan dan masyarakat memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan. Bahasa melekat erat dalam masyarakat penuturnya dan dalam kebudayaan masyarakat itu sendiri. Kebudayaan bisa disampaikan melalui bahasa.

Bahasa berhubungan dengan budaya.  https://id.m.wikipedia.org  memberikan definisi tentang budaya yaitu  suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Setiap masyarakat memiliki kebudayaan dan menutur bahasanya sendiri. Bahasa dari setiap kebudayaan itu biasa disebut sebagai bahasa asli daerah atau bahasa ibu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan bahasa Ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungannya. Dengan kata lain, Bahasa Ibu mengacu pada bahasa pertama yang dipelajari oleh seorang anak dari keluarga sebagai lingkungan terdekat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa ibu, juga disebut sebagai bahasa asli atau bahasa pertama, merupakan bahasa yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan anggota masyarakat yang sama bahasanya, seperti keluarga, pengasuh, dan masyarakat lingkungannya.

Bahasa ibu merupakan bahasa yang ditutur dalam setiap kebudayaan yang ada di masyarakat. Dalam konteks Indonesia, bahasa ibu selalu mengarah pada bahasa daerah tertentu (bahasa lokal). Bahasa ibu yang merupakan bahasa pertama yang dikenal seseorang sejak bersama ibunya kini terancam punah. https://psikologi.unnes.ac.id mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), UNESCO memperkirakan pada tahun 2100 sekitar 3000 bahasa akan punah dan hanya separuh bahasa yang dituturkan di dunia saat ini yang akan eksis pada tahun tersebut.

Fakta kemungkinan punahnya bahasa ibu melahirkan komitmen untuk memilih tanggal khusus dalam memperingati bahasa ibu. Berdasarkan Ketetapan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) melalui General Conference UNESCO pada 17 November 1999, Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language Day resmi diperingati setiap tanggal 21 Februari untuk mempertahankan serta melindungi berbagai bahasa yang ada di dunia.

Bahasa ibu diperingati setiap tanggal 21 Februari.  Pertanyaannya adalah apakah dengan  penetapan hari bahasa ibu ini mampu melestarikan kembali bahasa ibu yang tetancam punah? Ini adalah sebuah pertanyaan reflektif untuk melihat bagaimana masyarakat penutur bahasa ibu itu melestarikan bahasanya. Peringatan bahasa ibu merupakan moment untuk melestarikan bahasa ibu.

Persoalan lain yang dihadapi masyarakat penutur bahasa ibu adalah pengaruh globalisasi. Globalisasi membuat seperti tidak ada sekat antara negara yang berdampak pada perkembangan dan kemajuan bahasa.  Globalisasi dengan pilihan penggunaan bahasa inggris dalam komunikasi sosial membuat bahasa ibu seakan terabaikan. Bahasa ibu kian disisihkan oleh pengaruh perkembangan bahasa modern. Fakta disisihkan ini menyata dalam gaya bahasa dewasa ini. Di Manggarai Flores misalnya, ada banyak kosa kata  bahasa Manggarai yang tidak diketahui oleh penutur generasi muda. Hal ini dipengaruhi oleh berkembangnya bahasa serapan yang mempengaruhi bahasa ibu itu sendiri.

Fakta keterabaikannya bahasa ibu mendorong untuk melestarikannya kembali. Cara melestarikannya dengan mencintai budayanya, sebab budaya dan ritus-ritus yang ada di dalamnya dibahasakan melalui bahasa. Cara melestarikan bahasa ibu adalah sebagai berikut.

A. Mencintai budaya dan melestarikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun